PT Kontak Perkasa Balikpapan - Analis masih optimistis IHSG akan kembali berbalik menguat dengan sentimen positif dari dalam negeri. Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan berbalik menguat dalam sesi perdagangan hari ini, pasca ditutup melemah tipis 0,03% di level 6.597,218 pada 28 Februari 2018. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.571,332 dan 6.545,446. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.616,254 dan 6.635,290. Berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, sebelumnya terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.616 dan 6.635," tulis risetnya. Indosurya Sekuritas memproyeksi IHSG akan terdongkrak dengan rilis data perekonomian di awal Maret 2018. Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di level 6.555 - 6.728. IHSG saat ini mengawali bulan ketiga di tahun 2018 masih memberikan harapan besar untuk kembali naik. Rilis data perekonomian awal bulan disinyalir masih akan menunjukkan kondisi perekonomian yang terkendali sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang 09:04 WIBPukul 08.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat 0,12%Indeks harga saham gabungan (IOHSG) dibuka menguat 0,12% atau 8,1 poin ke level 6.605,31. BACA JUGA : LIVE KURS RUPIAH 1 MARET: Pukul 08.59 WIB, Spot Melemah 48 Poin PT Kontak Perkasa Balikpapan
0 Comments
PT Kontak Perkasa Futures - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) bergerak turun pada perdagangan pagi ini, Rabu (28/2/2018), terbebani penguatan dolar AS dan laporan industri yang dikabarkan menunjukkan peningkatan jumlah persediaan minyak mentah AS. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 diperdagangkan di US$62,81 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 4.39 sore waktu setempat, setelah berakhir di level 63,01 pada perdagangan Selasa (27/2). Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 21% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman April 2018 berakhir melemah 87 sen di US$66,63 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada perdagangan kemarin. Minyak mentah acuan global tersebut diperdagangkan premium sebesar US$3,62 terhadap WTI. Dilansir Bloomberg, harga minyak AS melemah setelah American Petroleum Institute dikabarkan melaporkan peningkatan stok minyak mentah AS sebesar 933.000 barel pekan lalu. Jika kenaikan ini dikonfirmasikan dalam laporan pemerintah yang dijadwalkan akan dirilis hari ini waktu setempat, maka jumlah persediaan akan mengalami kenaikan dalam empat dari lima pekan terakhir. Laporan API juga dikabarkan menunjukkan peningkatan pasokan bensin sebesar 1,91 juta barel, kenaikan keempat berturut-turut jika data EIA mengonfirmasikannya hari ini. Sementara itu, stok Cushing turun sebesar 1,28 juta barel. Direktur Eksekutif International Energy Agency Fatih Birol sebelumnya menyatakan para penjelajah minyak mentah AS telah mendorong pertumbuhan eksplosif yang akan berlanjut hingga tahun depan. Para penjelajah minyak AS telah meningkatkan jumlah rig untuk mencari minyak mentah dalam negeri mencapai level tertinggi sejak 2015, saat upaya pembatasan pasokan yang dipimpin OPEC membangkitkan kembali pasar minyak. Seiring dengan upaya OPEC untuk mengurangi produksi minyak mentah, produsen justru berkomitmen untuk memenuhi permintaan dan penawaran, menurut Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei pada hari Selasa di Abu Dhabi. Kepada Bloomberg, Birol menambahkan kuatnya pertumbuhan minyak shale AS dapat menahan upaya tersebut. “Komentar dari kepala IEA tentang laju pertumbuhan minyak shale AS mungkin telah mengenyahkan sentimen bullish,” kata John Kilduff, seorang partner di Again Capital LLC. “Stok yang lebih besar dan penurunan permintaan penyuling seharusnya menjadi faktor bearish bagi pasar juga.” Harga minyak juga berada di bawah tekanan karena menguatnya dolar AS yang mengurangi daya tarik komoditas ini. Penguatan greenback mengurangi daya tarik minyak yang diperdagangkan dalam mata uang AS tersebut. Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, dikabarkan naik 0,7% menyusul pernyataan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang bernada hawkish di depan Parlemen AS pada Selasa (27/2). BACA JUGA : LPPF Optimistis Tumbuh Lebih Tinggi Tahun Ini PT Kontak Perkasa Futures PT Kontak Perkasa - Berikut ini laporan Live IHSG dari bursa saham yang diperbarui perkembangannya sejak pembukaan sampai dengan penutupan pasar hari ini, Selasa (27/2/2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot hampir satu persen pada akhir perdagangan pertama pekan ini, Senin (26/2/2018). IHSG ditutup melemah 0,98% atau 65,13 poin di level 6.554,67, setelah dibuka turun tipis 0,07% atau 4,43 poin di level 6.615,37. Adapun pada perdagangan Jumat (23/2), IHSG berakhir menguat 0,41% atau 26,74 poin di level 6.619,80. Sepanjang perdagangan Senin IHSG tertekan di zona merah pada kisaran level 6.554,67 – 6.624,02. Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 149 saham menguat, 211 saham melemah, dan 212 saham stagnan. Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor finansial (-1,66%) dan konsumer (-1,33%). Adapun sektor pertanian dan industri dasar masing-masing menguat 0,66% dan 0,12%. Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melorot 1,63% atau 9,75 poin di level 589,24, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 0,10 poin di posisi 598,89. Sementara itu, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau menguat dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,69%), indeks SE Thailand (+1,01%), dan indeks PSEi Filipina (+0,38%). Adapun indeks FTSE Malay KLCI turun 0,08%. Di kawasan Asia lainnya, penguatan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, menyusul reli bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme bahwa The Federal Reserve tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunganya. Adapun indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik 0,25%, indeks Shanghai Composite menanjak 1,23%, indeks CSI 300 menguat 1,16%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik 0,74%. Secara keseluruhan, bursa Asia menguat untuk hari kedua mengekor penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (23/2) di tengah ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan laju penaikan suku bunga yang lamban. Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,8% ke posisi 179,57 pada pukul 4.43 sore waktu Hong Kong, menuju level tertinggi dalam tiga pekan. Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan IHSG pada Selasa 27 Februari 2018 akan menuju ke area support pada kisaran level 6532 dan 6508 dengan potensi adanya koreksi wajar lanjutan. Bagaimana pergerakan indeks hari ini. Ikuti laporannya di Bisnis.com. BACA JUGA : Daya Tarik Minyak Mentah Terdorong, WTI Dekati US$64 Per Barel PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa - IHSG pada hari ini diprediksi bergerak terbatas meskipun pekan lalu telah bangkit daridzona merah. Pada penutupan perdagangan Jumat (23/2/2018), IHSG menguat 26,74 poin atau 0,41% menjadi 6.619,80. Secara year to date, harga meningkat 4,16%. Dalam sepekan, indeks yang menguat 0,43% dan bergerak di dalam rentang 6.586,31-6.693,47. Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, pada pekan ini IHSG cenderung bergerak volatil, tetapi masih di dalam rentang terbatas di bawah 6.700. Pasalnya, sentimen yang memengaruhi pasar belum banyak berubah. "Isu yang dinantikan pasar masih sama seperti pekan-pekan sebelumnya, yaitu soal penantian Rapat Fed pada bulan depan," tuturnya seperti dikutip Bisnis.com. Pada hari ini, Alfred memprediksi pergerakan IHSG masih cenderung terbatas di dalam rentang 6.580--6.700. Sentimen utama yang memengaruhi pasar ialah rilis laporan keuangan emiten tahun buku 2017. Sementara itu, Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali terkoreksi, meskipun telah ditutup dengan penguatan dalam sesi perdagangan akhir pekan kemarin. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG berhasil ditutup menguat 0,41% di level 6.619,804 pada 23 Februari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.599,139 dan 6.578,473. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.648,866 dan 6.679,927. Berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Sebelumnya, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area support pada level 6.599 dan 6.578," tulisnya dalam riset. BACA JUGA : APEI Susun Market Standard untuk Perdagangan Saham, Ini Alasannya PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa FUtures - Minyak mentah melonjak ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada perdagangan Kamis (22/2/2018) karena cadangan minyak AS secara tak terduga menyusut dan ekspor melonjak, menghilangkan kekhawatiran bahwa lonjakanoutput shale akan membuat negara ini kehabisan minyak mentah. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April menguat 1,8% atau 1,09 poin ke posisi US$62,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 6% di bawah rata-rata 100 hari terakhir. Brent untuk kontrak April naik 0,97 poin dan ditutup pada US$66,39 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Patokan minyak global ini diperdagangkan lebih mahal US$3,62 dibanding WTI pada bulan yang sama. Dilansir Bloomberg, WTI menguat setelah laporan Energy Information Administration menunjukkan stok minyak mentah turun 1,62 juta barel pekan lalu, yang merupakan penurunan terbesar dalam lima pekan terakhir. Angka ini berbanding terbalik dengan survei Bloomberg sebelumnya yang memperkirakan penurunan 2,9 juta barel. Pada saat yang sama, pasokan minyak mentah dari fasilitas penyimpanan di Cushing, Oklahoma, ke kapal tanker di Gulf Coast membuat ekspor melonjak 55% menjadi 2 juta barel per hari, terbesar sejak Oktober. "Angka persediaan lebih baik dari perkiraan," ungkap Craig Bethune, manajer portofolio senior Manulife Asset Management, seperti dikutip Bloomberg. "Pasar khawatir dengan kenaikan produksi AS, jadi selama masih ada laporan persediaan yang sehat, hal ini akan membantu mengurangi beberapa kekhawatiran," lanjutnya. Sementara itu, pemotongan output dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak IOPEC) menekan pasokan global. Pengiriman OPEC diperkirakan turun 300.000 barel per hari dalam empat pekan ke depan, menurut data Oil Movements. BACA JUGA : Sentimen Negatif Emiten BUMN Karya Hanya Sementara PT Kontak Perkasa FUtures Kontak Perkasa Futures - Setelah mampu bertahan di tengah tekanan peningkatan yield surat utang global sepanjang Januari 2018 lalu, yield Surat Utang Indonesia pada Februari 2018 mulai naik cukup agresif. Walaupun demikian, sejumlah analis meyakini yield Indonesia akan bergerak di level yang dapat ditoleransi. Berdasarkan data perbandingan yield surat utang tenor 10 tahun dari sejumlah negara oleh Asian Bonds Online per Rabu (21/2), yield Indonesia sudah meningkat sebesar 20,4 bps sepanjang Februari 2018. Di saat yang sama, yield US Treasury hanya naik 18,5 bps, meskipun bila diukur sejak awal tahun sudah naik 48,4 bps ke level 2,890%. Peningkatan yield Indonesia pada Februari berada di posisi kedua tertinggi setelah Filipina yang meningkat 67,2 bps. Yield Filipina memang terus meningkat sejak awal tahun dan menjadi negara yang paling mengalami tekanan surat utang pada awal tahun ini. Bila diukur sejak awal tahun, yield Filipina sudah meningkat 118 bps ke posisi 6,879%, sementara Indonesia hanya 15,2 bps ke 6,471%. Padahal, tahun lalu yield Filipina masih sempat di posisi 4,5% dan selalu lebih rendah dibandingkan Indonesia. Tekanan di pasar surat utang global bahkan juga mulai menyebabkan yield Vietnam yang sejak awal tahun turun paling tinggi pun kini mulai meningkat. Sepanjang Februari yield Vietnam sudah meningkat 6,2 bps, sehingga secara year to date penurunannya menjadi tinggal 84,2 bps ke posisi 4,362%. Sementara itu, negara-negara lain yang lebih dahulu mengalami peningkatan yield sejak awal tahun justru relatif lebih stabil sepanjang Februari. Peningkatan yield Indonesia sepanjang Februari justru sudah melampaui peningkatan yield negara-negara tersebut sejak awal tahun (lihat tabel). Sepanjang Februari, yield China tidak berubah dari posisi 4,09%, Hongkong naik 0,5 bps ke 2,038%, Korea Selatan naik 4 bps ke 2,810%, Malaysia naik 7 bps menjadi 4,026%, Singapura naik 18,5 bps menjadi 2,890%, dan Thailand naik 8 bps menjadi 2,427%. Siswa Rizali, Presiden Direktur Asanusa Asset Management, mengatakan bahwa saat ini tekanan di pasar global memang meningkat karena ekspektasi terhadap peningkatan suku bunga the Fed semakin tinggi seiring membaiknya data tenaga kerja, proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Negara-negara yang semula mampu mempertahankan penurunan yield di awal tahun ini pun kini mulai mengalami peningkatan yield, seperti Indonesia dan Vietnam. Selama ini Indonesia masih cukup mampu bertahan karena ditopang data-data fundamental ekonomi Indonesia cukup positif, sehingga sentimen global menjadi satu-satunya faktor penekan pasar obligasi Indonesia. Sementara itu, peningkatan yield yang sangat agresif di Filipina di awal tahun ini disebabkan karena peningkatan inflasi Filipina yang signifikan, bahkan mencapai 4% pada Januari 2018, serta melemahnya neraca transaksi berjalan mereka. “Lagi-lagi ini karena dinamika global. Biasanya setiap ada kenaikan yield di negara maju dan disertai ada ekspektasi pembalikan arah capital flow itu akan sensitive terhadap negara yang yieldnya rendah. Namun, karena market Indonesia, Filipina dan India kurang likuid, negara-negara ini yang malah naik lebih tinggi duluan,” katanya, Rabu (21/2/2018). Dirinya menilai, peningkatan ekonomi dunia akan mempengaruhi pergerakan yield US Treasury, sehingga peningkatan yang sudah terjadi di pasar Indonesia, Filipina, atau bahkan India sudah menunjukkan nilai wajarnya. Yield India sepanjang Februari meningkat 28 bps ke posisi 7,71%. “Jangan-jangan yield Indonesia, Filipina dan India ini sudah oke, malahan seperti Thailan, Malaysia yang belum ada dinamika di pasarnya belum kelihatan itu yang justru perlu diwaspadai,” katanya. Siswa menilai, sejauh ini rentang pergerakan yield Indonesia masih di posisi wajar. Spread atau selisih antara yield US Treasury dengan SUN dianggap wajar bila masih sekitar 3,5%. Artinya, yield wajar SUN dalam kondisi tenang adalah di kisaran 6,3% hingga 6,7% saat ini. Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa gejolak yang terjadi di pasar obligasi global saat ini menyebabkan surat utang jangka pendek di pasar negara maju menjadi lebih menarik, sehingga mendorong aliran dana investor ke sana. Menurutnya, hal tersebut merupakan dinamika yang sangat wajar di pasar obligasi global. Investor mengejar potensi short term gain dengan melakukan trading di pasar US Treasury, sementara di sisi lain mendapat momentum untuk profit taking di negara berkembang seperti Indonesia. Ramdhan mengatakan, pasar obligasi Indonesia saat ini masih relatif kuat meski koreksi memang mulai terjadi. Ini terbukti dari peningkatan yield SUN yang sejauh ini tidak lebih tinggi dibandingkan peningkatan yield US Treasury. Meski begitu, Ramdhan memandang masih ada potensi peningkatan lebih lanjut di yield SUN, yang artinya pelemahan pasar obligasi Indonesia masih akan berlanjut. Peluang bagi yield US Treasury sendiri untuk meningkat hingga level 3% masih terbuka tahun ini akibat membaiknya ekonomi di sana. “Masih ada potensi pelemahan di pasar kita, market sekarang masih wait and see, belum ada capital inflow yang banyak dan masih ada tekanan jual di pasar. Saya kira yield kita masih berpotensi melemah mungkin ke 6,5% hingga 6,6%,” katanya. Ramdhan mengatakan, untuk menjaga pasar obligasi Indonesia memang dibutuhkan peningkatan aktivitas dari kelompok investor domestik. Kepemilikan asing yang kini masih sekitar 40% di pasar obligasi pemerintah Indonesia menyebabkan kerentanan akan terus berlanjut. BACA JUGA : KURS RUPIAH 22 FEBRUARI: Spot Dibuka Melemah 25 Poin di 13.643 Kontak Perkasa Futures PT Kontak Perkasa Balikpapan - Sejumlah analis memprediksi IHSG akan kembali tertekan pasca ditutup terkoreksi kemarin, Rabu (21/02). Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali terkoreksi wajar dalam sesi perdagangan hari ini, Rabu (21/02). Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0,39% di level 6662.876 pada 20 Februari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.627,923 dan 6.592,971. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.695,647 dan 6.728,418. Berdasarkan indikator daily, MACD berpotensi membentuk pola golden cross di area positif ke depannya. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought. Terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area support pada level 6.628 dan 6.593," tulis risetnya. Sementara itu, Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan kembali tertekan pasca terkoreksi dalam sesi perdagangan kemarin, Selasa (20/02). Analis Lanjar Nafi mengatakan sesuai perkiraan sebelumnya IHSG bergerak terkoreksi pasca break level tertinggi dengan pola candlestick bearish harami tepat pada area upper bollinger bands. Indikator stochastic dead-cross pada area jenuh beli dengan Indikator RSI yang mulai terlihat jenuh. "Sehingga diperkirakan tekanan pelemahan pada IHSG masih menghantui dengan range pergerakan 6.595-6.700," tulis risetnya. Saham-saham yang direkomendasikan adalah ASRI, KLBF, BEST, BIPI, INAF, SMBR. Simak pergerakan bursa saham secara live hari ini di Bisnis.com BACA JUGA : KURS RUPIAH 21 FEBRUARI: Mampukah Rebound Pasca Melemah Kemarin? PT Kontak Perkasa Balikpapan PT Kontak Perkasa - IHSG diperkirakan melanjutkan tren bullish pada perdagangan bursa saham hari ini, Selasa (20/2/2018) dengan rentang pergerakan pada level 6.635 dan 6.744. M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas menjelaskan IHSG berhasil ditutup menguat 1,48% pada level 6689.287 pada 19 Februari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6635.034 dan 6580.781. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6716.414 dan 6743.541. Berdasarkan indikator daily, MACD berpotensi membentuk pola golden cross di area positif ke depannya. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih bergerak ke atas di area overbought. Terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation. Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6716 dan 6744. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. *BNGA, Daily (1400) (RoE: 7.89%; PER: 11.98x; PBV: 0.94x; Beta: 1.59):* Adapun pergerakan harga masih terus berpotensi membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend lanjutan. “Akumulasi Beli” pada area level 1390 – 1410, dengan target harga secara bertahap di level 1440, 1580 dan 1720. Support: 1300. *BNLI, Daily (655) (RoE: 4.34%; PER: 19.30x; PBV: 0.84x; Beta: 0.97):* Sebelumnya, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 645 – 655, dengan target harga secara bertahap di level 665, 675 dan 695. Support: 615. *EXCL, Daily (2910) (RoE: 1,73%; PER: 82.98x; PBV: 1.44x; Beta: 0.49):* Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 2890 – 2920, dengan target harga di level 3000, 3250 dan 3500. Support: 2780. *JSMR, Daily (5650) (RoE: 11.98%; PER: 18.75x; PBV: 2.23x; Beta: 0.93):* Fase akumulasi mulai terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. “Akumulasi Beli” pada area level 5575 - 5675, dengan target harga secara bertahap di level 5775, 6050, 6300 dan 6600. Support: 5400. *LSIP, Daily (1340) (RoE: 10.39%; PER: 10.69x; PBV: 1.11x; Beta: 0.2):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. Selain itu, pergerakan harga masih bertahan di atas garis MA 20. “Akumulasi Beli” pada area level 1320 – 1340, dengan target harga secara bertahap di level 1420, 1460 dan 1530. Support: 1260. *TBIG, Daily (5900) (RoE: 59.15%; PER: 22.70x; PBV: 13.52x; Beta: 0.81):* Terlihat pola white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 5825 – 5925, dengan target harga secara bertahap di level 6000, 6100, 6200, 6300, 6500 dan 7000. Support: 5750. (Disclaimer on) BACA JUGA : KURS RUPIAH 20 FEBRUARI: Pantau Pergerakan Pasar Spot Di Sini PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa Futures - IHSG diperkirakan melanjutkan pendakian menuju level 6.750 pada bulan Market. Meski demikian, perlu diwaspadai apabila terjadi koreksi sampai di bawah level 6.530. Analis Samuel Sekuritas, M. Makky Dandytra menjelaskan dengan melewati 6,580, IHSG menyelesaikan Bullish Continuation berbentuk Flag. Setidaknya, IHSG berpotensi Uptrend menuju 6,750 (yang berarti membentuk New All Time High). Ada potensi IHSG turun seiring dengan Breakout yang terlihat kurang valid. Perlu diwaspadai bila terjadi penurunan di bawah 6,530. Berdasarkan analisis teknikal diyakini IHSG akan melanjutkan Uptrend menuju 6,750 pada bulan Maret 2018. Untuk hari ini, Tech. Analyst menyukai menyukai saham ADHI, AKRA, WSKT dan PGAS (Buy on Weakness). *Day Trading Recommendation* Buy : ANTM, WSKT, AKRA, ADHI dan BBRI Sell : PGAS dan KLBF > ADHI naik dalam Uptrend > ANTM segera Breakout untuk melanjutkan Uptrend > WSKT mengakhiri Throwback dan dalam Uptrend > AKRA segera Breakout untuk mengakhiri Downtrend > BBRI mengakhiri Tech. Correction dan masih Uptrend > PGAS mengawali Throwback paska Breakout > KLBF turun menguji Support penting BACA JUGA : IHSG Mixed Tertekan, Berikut Saham Pilihan Hari Ini PT Kontak Perkasa Futures Kontak Perkasa Futures - Emiten penyedia jasa teknologi PT Anabatic Technologies Tbk. menggandeng salah satu perusahaan IT dari Korea Selatan yaitu NexTI untuk menyediakan layanan Fast Identiti Online (FIDO) di Indonesia. Next TI (Next Transformtech Indonesia ) merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi otentikasi biometrik atau Biometric Authentication Technology. Teknologi tersebut sendiri memungkinkan kita untuk memverifikasi identitas tanpa password. Teknologi ini bergantung pada karakteristik biologi yang unik seperti sidik jari, wajah dan suara untuk memverifikasi identitas ke sistem elektronik. Penandatangan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan Kamis (15/2)dan dihadiri Raul Park CEO dari Hana IT Group yang merupakan Holding dari PT Next Transformtech Indonesia, dan CEO PT Next Transformtech Indonesia Mr. Park Jin Ho beserta CTO PT Next Transformtrech Indonesia Mr. Lee Byungyong. Direktur PT Anabatic Technologies Tbk. Adriansyah Adnan mengungkapkan pengembangan teknologi FIDO berperan pada aktivitas penting seperti menjamin keamanan ketika melakukan pembayaran mobile dan transaksi keuangan seperti belanja online, perdagangan saham dan saat menggunakan mobile banking. “Teknologi ini akan memainkan peran penting dalam menyediakan lingkungan yang lebih nyaman. Cyber security hal baru. Keamanan jadi hal yang penting, namun kami melihat ada problem tambahan tentang keamanan yaitu flexiblelity dan juga kemudahan penggunaannya,” ungkap Adriansyah melalui keterangan resmi, Kamis (15/2). Menurutnya, biometric autentification teknologi menjawab problem tersebut. Adapun, kerjasama ini menjadi penting bagi perseroam untuk memperkaya produk. Melalui kerja sama ini, emiten dengan kode saham ATIC tersebut nantinya akan menggunaka produk 1Q FIDO yang dimiliki NextTI dan menyediakannya bagi klien ATIC.. BACA JUGA : Indeks Nikkei Menguat, Harga Karet Rebound Pagi Ini Kontak Perkasa Futures |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|