PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (31/10/2018) karena kinerja yang kuat dari L'Oreal, Sanofi, Standard Chartered dan Santander menenangkan kegelisahan para investor. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 1,71% atau 6,08 poin ke level 361,61 setelah bergerak pada kisaran 357,29-362,74. Sementara itu, indeks CAC 40 Prancis melonjak 2,3%. Meskipun mengalami kenaikan, Indeks Stoxx membukukan bulan terburuknya sejak Januari 2016 karena pasar ekuitas global goyah menyusul aksi jual tiba-tiba bulan ini. Investor mulai pulih dari tekanan pasar saham global pada Oktober yang mengalami akshi jual tajam di AS, bergabung dalam tren yang sudah bearish dari pasar negara maju lainnya. "Pasar akan mengikuti laju kinerja pendapatan yang tidak akan tumbuh sebesar 20% setiap kuartal," kata Kevin Gardiner, analis investasi global di Rothschild Wealth Management, seperti dikutip Reuters. Saham L'Oreal melonjak 6,7% setelah pertumbuhan penjualan di induk Maybelline meningkat pada kuartal ketiga, didorong oleh lonjakan permintaan di Asia. Pertumbuhan ini melawan tren perlambatan pertumbuhan di Asia. Sementara itu, saham raksasa farmasi Prancis Sanofi naik 6,7% setelah kembali mencatat pertumbuhan dengan kenaikan laba di kuartal ketiga yang lebih tinggi dari perkiraan dan menaikkan target laba 2018 untuk kedua kalinya tahun ini. Santander dan Standard Chartered, menguat masing-masing 2,9% dan 3,1% setelah kedua bank ini mencatat laba yang lebih baik dari perkiraan dan membantu meningkatkan sentimen di sektor perbankan yang terpukul. Di sisi lain, sejumlah emiten mencatat kinerja mengecewakan, di antaranya produsen ban Finlandia, Nokian, yang tenggelam 10% setelah memangkas prospek labanya karena pergerakan mata uang yang tidak menguntungkan, tingkat persediaan yang tinggi di Rusia, dan penurunan penjualan mobil. Nokian adalah emiten terbaru di sektor otomotif yang melaporkan penurunan laba karena penjualan mobil melambat. Sementara itu, saham Eutelsat merosot 14,4% setelah perusahaan satelit tersebut memotong prospek laba setahun penuh. Di luar kinerja emiten, pasar terangkat oleh saham-saham minyak dan gas seiring melonjaknya harga minyak mentah serta saham-saham teknologi yang paling terpukul oleh penurunan bulan ini. baca JUGA : Binaartha Sekuritas: IHSG Mantap Melaju di Zona Hijau PT KONTAK PERKASA
0 Comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara kembali tertekan pada akhir perdagangan Selasa (30/10/2018), setelah mampu rebound pada sesi perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 tergelincir dan berakhir melorot 0,92% atau 1 poin di level US$107,35 per metrik ton. Padahal pada perdagangan Senin (29/10), harga batu bara mampu ditutup di zona hijau meskipun hanya dengan kenaikan 0,05% atau 0,05 poin di level 108,35, mematahkan pelemahan lima hari berturut-turut. Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Februari 2019 ikut tergelincir dan berakhir melemah 0,87% atau 0,85 poin di level 97,40, setelah mampu ditutup rebound 0,05 poin di posisi 98,25 pada Senin (29/10). Sementara itu di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 ditutup turun 0,19% atau 1,2 poin di level 637,4 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin. “Faktor-faktor fundamental secara bertahap menyeret harga turun,” jelas Dennis Ip, analis di Daiwa Capital Markets, dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg. Konsumsi batu bara di banyak provinsi dalam tren penurunan akibat permintaan daya yang lebih rendah. Sementara itu, persediaan pada enam pembangkit daya utama pesisir utama bertahan di level tinggi. Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah merosot ke level terendah dalam dua bulan terakhir pada Selasa (30/10) saat meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China mengancam pertumbuhan global ketika cadangan minyak mentah AS membengkak. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember berakhir melemah sekitar 1,3% di level US$66,18 di New York Mercantile Exchange, level penutupan terendah sejak 17 Agustus. Adapun minyak Brent kontrak Desember ditutup turun 1,85% atau 1,43 poin di level US$75,91 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Dilansir Bloomberg, pemerintah AS sedang mempersiapkan daftar tarif baru yang akan berlaku untuk produk-produk China yang belum dikenai pajak impor jika pertemuan bulan depan antara presiden Donald Trump dan Xi Jinping pada KTT G20 di Buenos Aires tidak dapat menghasilkan kesepakatan. Pada saat yang sama, American Petroleum Institute (API) melaporkan cadangan minyak mentah AS naik 5,69 juta barel pekan lalu, namun cadangan stok bensin turun 3,46 juta barel, sedangkan pasokan minyak distilasi turun 3,08 juta barel pekan lalu. Kenaikan tersebut di atas estimasai dalam survei Bloomberg terhadap pada analis yang memperkirakan persediaan minyak mentah AS naik 3,21 juta barel pekan lalu, Sementara itu, pasokan di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, diperkirakan meningkat 2,1 juta barel. Minyak mentah telah melemah bulan ini di tengah kekhawatiran permintaan di seluruh dunia, yang mengimbangi kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Iran dan Venezuela. Namun, pada saat yang sama cadangan minyak mentah AS sedang melonjak. Energy Information Administration diperkirakan melaporkan bahwa produksi AS telah meningkat lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, menurut Rystad Energy AS. Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 30 Oktober 107,35 (-0,92%) 29 Oktober 108,35 (+0,05%) 26 Oktober 108,30 (-3,04%) 25 Oktober 111,70 (-0,27%) 24 Oktober 112,00 (-0,62%) Sumber: Bloomberg baca juga : Kekhawatiran Permintaan Global Meningkat, Minyak AS Turun ke Level Terendah dalam Dua Bulan PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Nilai tukar rupiah terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (30/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terdepresiasi 7 poin atau 0,05% di level Rp15.230 per dolar AS. Pergerakan mata uang Garuda kemudian terpantau melemah 9 poin atau 0,06% ke level Rp15.232 per dolar AS pada pukul 08.23 WIB. Adapun pada perdagangan Senin (29/10), rupiah berakhir dengan pelemahan 6 poin atau 0,04% di Rp15.223 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau lanjut naik 0,07% atau 0,070 poin ke level 96,649 pada pukul 08.16 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan penguatan 0,079 poin atau 0,08% di level 96,658, setelah pada perdagangan Senin (29/10) berakhir menguat 0,23% atau 0,220 poin di posisi 96,579. Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Simak di Bisnis.com secara live. 09:06 WIB Pukul 08.51 WIB: Spot Melemah 12 Poin Nilai tukar rupiah melemah 12 poin atau 0,08% ke level Rp15.235 per dolar AS seiring dengan pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (30/10/2018). BACA JUGA : Harga Batu Bara Rebound Dari Tekanan PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Comex bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Senin (29/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan penguatan 0,05% atau 0,6 poin di level US$1.1234,60 per troy ounce. Pergerakan comex berbalik melemah pada pukul 07.03 WIB dimana spot turun 0,08% atau 1 poin ke US$1.1234,80 per troy ounce. Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.1234,80-US$1.237,10 per troy ounce. Adapun pada perdagangan Jum'at (19/10/2018), harga emas Comex kontrak Desember berakhir naik 0,28% atau 3,40 poin ke level US$1.235,80 per troy ounce. Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live 09:07 WIB Pukul 08.46 WIB: Spot Comex Berbalik Naik 1,10 Poin Pergerakan harga emas Comex kontrak Desember 2018 berbalik naik 1,10 poin atau 0,09% ke US$1.236,90 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Senin (29/10/2018). 08:30 WIB Pukul 08.08 WIB: Spot Comex Turun 0,80 Poin Pergerakan harga emas Comex kontrak Desember 2018 turun 0,80 poin atau 0,06% ke level US$1.235 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Senin (29/10/2018). BACA JUGA : KURS RUPIAH 29 OKTOBER: Pukul 08.53 WIB Spot Berbalik Melemah 1 Poin KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Comex bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,19% atau 2,3 poin di level US$1.234,60 per troy ounce. Penguatan harga emas berlanjut menjadi 0,13% atau 1,6 poin di level US$1.234 per troy ounce pada pukul 6.52 WIB. Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.233,5-US$1.235,6 per troy ounce. Adapun pada perdagangan Kamis (25/10/2018), harga emas Comex kontrak Desember ditutup menguat 0,11% atau 1,3 poin ke level US$1.232,40 per troy ounce. Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live. 09:07 WIBPukul 8.46 WIB: Emas Comex Menguat 1,5 PoinHarga emas Comex untuk kontrak Desember 2018 menguat 1,5 poin atau 0,12% ke level US$1.233,90 per troy ounce. 08:21 WIBPukul 7.58 WIB: Emas Comex Menguat 1,2 PoinHarga emas Comex untuk kontrak Desember 2018 menguat 1,2 poin atau 0,1% ke level US$1.233,60 per troy ounce. BACA JUGA : Nilai Tukar Rupiah Terus Terdepresiasi ke 15.211 per Dolar AS KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada Kamis ini (25/10) cenderung jenuh jual dengan rentang perdagangan pada kisaran 5.636-5.855.
IHSG ditutup melemah 1,53% di level 5709.418 pada 24 Oktober 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5672.943 hingga 5636.469. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5782.366 hingga 5855.314. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola golden cross di area negatif. Namun, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah menuju ke area oversold. Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. *ACST, Daily (1460) (RoE: 9.60%; PER: 6.96x; EPS: 209.84; PBV: 0.67x; Beta: 0.86):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1425 – 1465, dengan target harga secara bertahap di level 1530 dan 1570. Support: 1425 & 1400. *BBCA, Daily (22650) (RoE: 16.02%; PER: 24.57x; EPS: 936.14; PBV: 3.94x; Beta: 1.02):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area 22500 – 22700, dengan target harga secara bertahap di level 23150, 24425 dan 25700. Support: 22175 & 21875. *BBNI, Daily (7050) (RoE: 14.29%; PER: 8.74x; EPS: 803.96; PBV: 1.25; Beta: 1.99):* Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6900 – 7100, dengan target harga secara bertahap di area level 7325 dan 7975. Support: 6600. *JSMR, Daily (4100) (RoE: 9.55%; PER: 16.35x; EPS: 258.70; PBV: 1.55x; Beta: 0.97):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 4090 – 4110, dengan target harga secara bertahap di level 4180, 4290, 4370, 4750, 5125 dan 5500. Support: 4000. *KLBF, Daily (1280) (RoE: 16.68%; PER: 24.79x; EPS: 51.84; PBV: 4.13x; Beta: 0.98):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 1270 – 1290, dengan target harga secara bertahap di level 1315, 1350, 1430 dan 1510. Support: 1270 & 1250. *UNTR, Daily (31800) (RoE: 20.14%; PER: 10.74x; EPS: 2961.70; PBV: 2.18x; Beta: 0.73):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 31400 – 31800, dengan target harga secara bertahap di level 32300, 33250, 34000, 37250, 40500 dan 43725. Support: 30775. *(Disclaimer on)* BACA JUGA : EKOMENDASI SAHAM: PP London Sumatra (LSIP) Masih Layak Koleksi? KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semakin lunglai pada perdagangan Selasa (23/10/2018), setelah kekhawatiran mengenai prospek laporan keuangan korporasi menambah tekanan aksi jual baru-baru ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,5% atau 125,98 poin di level 25.191,43, indeks S&P 500 melemah 0,55% atau 15,19 poin di 2.740,69, dan indeks Nasdaq Composite berakhir turun 0,42% atau 31,09 poin di level 7.437,54. Indeks S&P 500 telah melemah selama lima sesi berturut-turut dan saat ini turun 6,5% dari rekor level penutupan tertinggi yang dibukukannya pada 20 September. Adapun Nasdaq merosot lebih dari 10% dari rekor level penutupan tertingginya pada 29 Agustus sebelum mampu mengikis sebagian pelemahannya. Saham Caterpillar turun 7,6% setelah produsen alat berat ini mempertahankan proyeksi labanya untuk 2018, setelah proyeksi kenaikan pada dua kuartal sebelumnya. Sementara itu, saham 3M Co tergelincir 4,4% setelah memangkas prospek laba full year karena tantangan terkait mata uang asing. Hal itu menghidupkan kembali kekhawatiran atas dampak meningkatnya biaya pinjaman, upah dan tarif atas laba korporasi serta menyebabkan saham industri pada S&P turun 1,6%. Seiring dengan kekhawatiran atas pertumbuhan laba, kekhawatiran seputar pemilu paruh waktu yang akan berlangsung di AS berikut soal anggaran Italia juga telah membuat investor menghindari saham. Indeks energi pada S&P 500 turun 2,7%, terbesar dibandingkan dengan sektor mana pun, terbebani pelemahan harga minyak setelah Arab Saudi menyatakan bisa memasok lebih banyak minyak mentah dengan cepat jika diperlukan. Meski demikian, investor memangkas sebagian besar penurunan menjelang akhir perdagangan kemarin karena adanya pandangan bahwa penurunan itu terlihat berlebihan. Technical buying pada level support di sekitar 2.700 pada S&P 500 turut membantu bursa saham sedikit pulih. “Ada banyak kekhawatiran di pagi hari, dan ketika pasar tidak mempercepat penurunan lebih jauh, Anda melihat sebagian pelaku pasar membeli saham,” kata Rick Meckler, seorang partner di Cherry Lane Investments, seperti dikutip Reuters. “Terlepas dari kekecewaan hari ini, laporan keuangan teknologi pekan ini bisa menunjukkan hasil yang optimistis,” tambahnya. Microsoft, Intel, dan Alphabet dijawalkan akan merilis laporannya pekan ini. BACA JUGA : Reliance Sekuritas: IHSG Bakal Tertekan Lagi, Cermati 4 Saham Ini PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara melemah pada perdagangan Senin (22/10/2018), mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 ditutup melemah 0,13% atau 0,15 poin di level US$112,95 per metrik ton. Adapun harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Desember 2018 ditutup melemah 0,18% atau 0,20 poin di US$112,15 per metrik ton. Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019 juga mengakhiri reli penguatan setelah ditutup melemah 0,49% atau 0,5 poin ke level US$101,05 per metrik ton pada Senin. Sementara itu di Zhengzhou Commodity Exchange China, harga batu bara thermaluntuk pengiriman Januari 2019 melemah di hari ketiga berturut-turut setelah ditutup melorot 0,89% atau 5,8 poin ke level 644,8 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin. Dilansir Bloomberg, harga batu bara di China melemah di tengah reli pasar saham dan komoditas lainnya menyusul tingginya cadangan batu bara di sejumlah pembangkit listrik. Dalam risetnya, Citic Futures mengungkapkan tingginya cadangan di pembangkit listrik tidak akan berkurang hingga pertengahan November ketika konsumsi batu bara harian diperkirakan meningkat, sehingga membatasi potensi kenaikan dalam jangka pendek. Cadangan di enam pembangkit utama China meningkat 2,6% menjadi 15,5 juta ton per hari pada Jumat (19/10), rekor tertinggi data Sumber Daya Batubara China sejak Januari 2015 Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) masih mengakhiri pergerakannya di bawah level US$70 per barel pada sesi perdagangan keempat berturut-turut, di tengah isu geopolitik yang membelit Arab Saudi dan ekspansi jumlah persediaan minyak mentah di AS. Pada perdagangan Senin (22/10/2018), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November ditutup di level US$69,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak WTI untuk kontrak teraktif Desember berakhir di level US$69,36. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik tipis 5 sen dan berakhir di level US$79,83 per barel di ICE Futures Europe exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$10,47 terhadap WTI untuk bulan yang sama. Dilansir Bloomberg, Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih meredakan kekhawatiran bahwa eksportir minyak terbesar dunia itu akan menahan pasokan demi menghadapi sanksi yang datang dari kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Namun, setiap gangguan terhadap output dari Saudi atau produsen besar lainnya akan ditahan oleh produsen AS yang telah memompa lebih dari 10,5 juta barel per hari sejak April. Stok minyak mentah AS kemungkinan bertambah 3 juta barel pekan lalu menuju kenaikan beruntun terpanjang sejak Maret 2017, menurut survei Bloomberg. “Pasar tampaknya berada dalam semacam pola menahan,” kata Thomas Finlon, direktur Energy Analytics Group LLC. Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 18 Oktober 111,95 (+1,91%) 17 Oktober 109,85 (+1,81%) 16 Oktober 107,90 (+0,56%) 15 Oktober 107,30 (-0,05%) 12 Oktober 107,35 (-0,28%) Sumber: Bloomberg BACA JUGA : Harga Minyak AS Mandek di Bawah Level US$70 Per Barel KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Penguatan sektor infrastruktur masih mendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini, Senin (22/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,17% atau 10,06 poin ke level 5.847,35 pada pukul 09.31 WIB, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,07% atau 4,13 poin di level 5.841,42. IHSG kemudian lanjut menguat hingga 0,21% atau 12,03 poin ke level 5.849,32 pada pukul 9.46 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.841,42 – 5.869,65. Adapun pada perdagangan Jumat (19/10), IHSG ditutup melemah 0,14% atau 7,95 poin di posisi 5.837,29. Sebanyak 189 saham menguat, 110 saham melemah, dan 311 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur dengan penguatan 1,63%, disusul sektor tambang yang menguat 0,42%. Di sisi lain, lima sektor melemah dan menahan penguatan indeks lebih lanjut, dipimpin sektor aneka industri yang melemah 0,3%. Adapun sektor konsumer stagnan. Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.46 WIB Sektor Perubahan Infrastruktur +1,63% Tambang +0,42% Properti +0,15% Finansial +0,06% Konsumer 0% Industri dasar -0,06% Perdagangan -0,23% Pertanian -0,26% Aneka industri -0,3% Sumber: Bloomberg BACA JUGA : HARGA EMAS 22 OKTOBER: Spot Comex Bertahan Menguat PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Insodurya Sekuritas memprediksi IHSG masih potensial naik, menyusul level support teruji sudah terlampaui.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan indeks akan bergerak di level 5.702 - 5.911. Dia menjelaskan peluang kenaikan dari IHSG masih terlihat cukup besar mengingat support level teruji sudah mampu dilalui, ditunjang oleh rilis data kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga yang sebagian besar mengalami peningkatan. Data itu akan turut menunjang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. sedangkan fluktuasi nilai tukar dan harga komoditas masih akan terus mewarnai pola gerak IHSG. "Dengan demikian, hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut risetnya. Adapun rekomendasi saham hari ini adalah sebagai berikut - ASII - WTON - UNVR - GGRM - KLBF - PWON - WIKA - ICBP - BBNI BACA JUGA : Ketegangan Perdagangan Tekan Harga Minyak PT KONTAK PERKASA |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|