PT KONTAK PERKASA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak antara wilayah positif dan negatif pada awal perdagangan hari ini, Senin (1/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka turun 0,43% atau 25,69 poin di level 5.950,86. Indeks tergelincir ke zona merah setelah berhasil menguat 0,80% atau 47,34 poin dan berakhir di level 5.976,55 pada perdagangan Jumat (28/9). Namun pergerakan indeks kemudian terpantau bergerak fluktuatif sebelum turun tipis 0,02% atau 1,24 poin ke level 5.975,32 pada pukul 09.15 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.950,86 – 5.979,43. Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor industri dasar (-0,70%) dan pertanian (-0,57%). Adapun sektor aneka industri yang naik 0,89% memimpin pergerakan positif di antara lima sektor lainnya. Sebanyak 125 saham menguat, 86 saham melemah, dan 392 saham stagnan dari 603 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF) yang masing-masing turun 8,60% dan 16,78% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG pada pukul 09.15 WIB. Profindo Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak mixed cenderung melemah di kisaran 5.871-5.992 pada perdagangan hari ini. Analis Profindo Sekuritas Yuliana mengatakan hal itu dikarenakan profit taking. Secara teknikal, indeks membentuk two white candlestick pattern mengindikasikan potensi menguat. Namun, indicator stochastic berada di area jenuh beli. “Di samping itu, rilis data inflasi pada hari ini akan mempengaruhi pergerakan indeks,” tulisnya dalam riset. Sementara itu, indeks Bisnis 27 terpantau berbalik naik 0,22% atau 1,13 poin ke level 524,99 pada pukul 09.16 WIB, setelah dibuka turun 0,65% di posisi 520,45. Indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (0%) dan indeks PSEi Filipina (-1,16%). Adapun di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing naik 0,13% dan 0,52%. Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan: AMRT -8,60% INAF -16,78% NIKL -15,92% INTP -2,16% Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan: BBRI +0,63% TLKM +0,55% UNVR +0,37% CPIN +1,48% Sumber: Bloomberg BACA JUGA : LIVE HARGA EMAS 1 OKTOBER: Pukul 09.53 WIB Spot Comex Turun 3,20 Poin PT KONTAK PERKASA
0 Comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Emiten kontraktor tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) melakukan pengupasan lapisan penutup sejumlah 34,7 juta bank cubic meter (BCM) pada Januari—Agustus 2018. Volume itu mencakup 63,78% dari target setahun penuh sejumlah 54,4 juta BCM.
Investor Relation PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) Ahmad Zaki Natsir menyampaikan, pada 8 bulan pertama 2018, perusahaan melakukan produksi batu bara sejumlah 5,9 juta ton, turun 11,8% yoy. Namun, volume pengupasan lapisan penutup mencapai 34,7 juta bcm, meningkat 14,3%. Perinciannya, di PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk. (INDY), berkontribusi 87% dan Bayan Group 13% untuk volume OB. Adapun, dalam produksi kontribusi Kideco mencapai 82%, dan Bayan 18%. "Peningkatan volume OB didukung cuaca hujan yang rendah, serta penambahan alat berat dan infrastruktur,” tuturnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini. Pada Juni 2018, perseroan menambah peralatan 10 dump truck dan 1 excavator.MYOH juga melakukan perawatan jalan tambang secara intensif. Pada semester II/2018, perusahaan meyakini kinerja operasional akan lebih baik seiring dengan membaiknya cuaca dan penambahan sejumlah alat berat baru. Sampai akhir 2018, MYOH menargetkan volume pengupasan lapisan penutup 54,4 juta bcm dan produksi 10,7 juta ton. Zaki juga menyampaikan, MYOH masih melakukan pendekatan ke sejumlah operator untuk meraih kontrak baru. Adapun, Volume kontrak dari dua klien exsting, Kideco dan Bayan, juga mengalami peningkatan. BACA JUGA : Komentar Menteri Energi AS Dongrak Harga Minyak Naik PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan hari Kamis ini (22/11/2018).
*IHSG* ditutup melemah signifikan 0,95% di level 5948.052 pada 21 November 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5911.171 hingga 5874.291. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5981.764 hingga 6015.476. Berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Di sisi lain, Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. *BKSL, Daily (103) (RoE: 0.56%; PER: 100.00x; EPS: 1.04; PBV: 0.56x; Beta: 1.62):* Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada level 102 – 104, dengan target harga secara bertahap di level 111, 120 dan 128. Support: 94. *DOID, Daily (670) (RoE: 28.92%; PER: 5.99x; EPS: 60.96; PBV: 1.70x; Beta: 2.75):* Indikator RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga potensi rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 650 – 680, dengan target harga secara bertahap di level 695, 720, 830, 940 dan 1050. Support: 610. *MAPI, Daily (800) (RoE: 12.60%; PER: 17.97x; EPS: 44.79; PBV: 2.26x; Beta: 1.90):* Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 785 - 805, dengan target harga secara bertahap di level 815, 830, 865 dan 900. Support: 785 & 775. *TINS, Daily (670) (RoE: 5.48%; PER: 14.90x; EPS: 45.98; PBV: 0.82x; Beta: 1.07):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 660 – 680, dengan target harga secara bertahap di level 690, 710 dan 730. Support: 660 & 650. *UNTR, Daily (31950) (RoE: 22.20%; PER: 9.84x; EPS: 3243; PBV: 2.18x; Beta: 0.73):* Pergerakan harga telah menguji garis bawah dari bollinger sehingga potensi rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 31300 – 32000, dengan target harga secara bertahap di level 32300, 33250, 34000, 37250, 40500 dan 43725. Support: 30775. *UNVR, Daily (40900) (RoE: 108.55%; PER: 32.05x; EPS: 1276; PBV: 34.78x; Beta: 0.69):* Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 40000 – 41000, dengan target harga di level 42300. Support: 39300. *(Disclaimer on)* BACA JUGA : Harga Minyak Rebound, Volatilitas Diperkirakan Tetap Tinggi PT KONTAK PERKASA PT Kontak Perkasa Futures - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.919 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (27/9/2018).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.919 per dolar AS, menguat 19 poin atau 0,13% dari posisi Rp14.938 pada Rabu (26/9/2018). Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 18 poin atau 0,12% ke level Rp14.893 per dolar AS pada pukul 10.26 WIB Mata uang Garuda sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 10 poin atau 0,07% di level Rp14.921 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Rabu (26/9/2018), rupiah berakhir menguat 7 poin atau 0,05% di posisi Rp14.911 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,1% atau 0,096 poin ke level 94,289 pada pukul 10,31 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,07% atau 0,07 poin ke level 94,263, setelah pada perdagangan Rabu kemarin ditutup menguat 0,06% atau 0,06 poin di posisi 94,193. Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) 27 September 14.919 26 September 14.938 25 September 14.893 24 September 14.865 21 September 14.824 Sumber: Bank Indonesia baca juga : RIGS Jual 8 Kapal Tongkang PT Kontak Perkasa Futures KONTAK PERKASA FUTURES - Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG berpeluang kembali menguat, pascamerah dalam dua sesi beruntun.Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal tersebut terindikasi dari polabullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Dia menjelaskan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.851,694 hingga 5.829,087. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.895,964 hingga 5.917,627. Berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. *AALI, Daily (12000) (RoE: 8.12%; PER: 14.54x; EPS: 825.16; PBV: 1.20x; Beta: 0.66):* Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 11900 – 12100, dengan target harga secara bertahap di level 12450, 13300, 14150 dan 15000. Support: 11600. *BMRI, Daily (6625) (RoE: 13.83%; PER: 12.57x; EPS: 527.18; PBV: 1.74x; Beta: 1.57):* Saat ini terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6525 – 6625, dengan target harga secara bertahap di level 6750 dan 7350. Support: 6200. *HMSP, Daily (3760) (RoE: 39.73%; PER: 35.77x; EPS: 105.12; PBV: 14.21x; Beta: 1):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 3620 – 3650, dengan target harga secara bertahap di level 3810, 3930, 4220 dan 4510. Support: 3710 & 3640. *ITMG, Daily (25600) (RoE: 21.67%; PER: 9.49x; EPS: 2696.30; PBV: 2.11x; Beta: 0.70):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 25400 – 25600, dengan target harga secara bertahap di level 26900, 28500, 32250 dan 36000. Support: 23850. *TRAM, Daily (214) (RoE: 0.92%; PER: 209.80x; EPS: 1.02; PBV: 1.95x; Beta: -0.31):* Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level level 206 – 216, dengan target harga secara bertahap di level 226, 234, 270, 306 dan 342. Support: 198 & 190. *WSBP, Daily (354) (RoE: 18.17%; PER: 6.84x; EPS: 52.32; PBV: 1.24x; Beta: N/A):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 350 – 358, dengan target harga secara bertahap di level 370, 380, 418, 458 dan 496. Support: 340. BACA JUGA : Harga Minyak Tergelincir Usai Tembus Level Tertinggi KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Pergerakan indeks S&P 500 dan Dow Jones berakhir lebih rendah di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (24/9/2018) setelah putaran baru dari tarif perdagangan AS-China mulai diberlakukan.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,68% atau 181,45 poin di level 26.562,05 dan indeks S&P 500 turun 0,35% atau 10,3 poin di 2.919,37. Namun indeks Nasdaq Composite mampu berakhir positif dengan kenaikan tipis 0,08% atau 6,29 poin di level 7.993,25. Tujuh dari 11 sektor utama pada S&P kehilangan kekuatannya setelah tarif AS pada barang-barang China senilai US$200 miliar mulai berlaku pada Senin (24/9) waktu setempat, yang dibalas dengan tarif China terhadap barang-barang asal AS senilai US$60 miliar. “Terlihat situasi penghindaran risiko secara umum, pelaku pasar menjadi sedikit lebih berhati-hati,” ujar Chris Zaccarelli, chief investment officer di Independent Advisor Alliance, North Carolina, seperti dikutip Reuters. Padahal, pasar ekuitas AS berhasil membuat kenaikan kuat pekan lalu saat investor memiliki ekspektasi bahwa Amerika Serikat dan China akan mengadakan pembicaraan perdagangan. Akan tetapi dengan kedua belah pihak sekarang tampak bercokol di posisi mereka, Zaccarelli mengatakan tidak akan terkejut jika semua kenaikan yang dibukukan pekan lalu terkikis. Sektor industri, yang telah terbebani isu perang perdagangan yang berlarut-larut, menjadi salah satu hambatan terbesar pada S&P dengan penurunan 1,3%. Sementara itu, sektor yang sensitif dengan isu suku bunga seperti konsumen, turun 1,5% dan real estate yang turun 1,9%, berada di bawah tekanan menjelang pertemuan kebijakan The Fed yang akan dimulai Selasa (25/9) waktu setempat dan diperkirakan akan berakhir dengan kenaikan suku bunga. Di sisi lain, sektor energi membukukan persentase terbesar di antara sektor-sektor pada S&P setelah harga minyak naik ke level tertinggi dalam empat tahun, di atas US$80 per barel. Arab Saudi dan Rusia mengesampingkan peningkatan produksi dalam waktu dekat terlepas dari permintaan Presiden AS Donald Trump untuk mengambil tindakan demi meningkatkan suplai global. BACA JUGA : Indosurya Sekuritas: Rekomendasikan Simak 9 Saham Ini PT KONTAK PERKASA PT KONTAK PERKASA – Pergerakan IHSG diprediksi akan kembali masuk dalam zona merah, pascamenguat dalam tiga sesi beruntun pekan lalu.
Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas menguji level psikologis 6.000 namun cenderung melemah pada awal pekan ini secara teknikal dengan rangepergerakan 5.780-6.000. Sedangkan pergerakan awal pekan sendiri, menurut analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi akan berada pada range pergerakan 5.930-6.000. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, BBNI, INDF, LSIP, WSKT, MAIN, PTPP, AALI. Dia menjelaskan secara teknikal IHSG terkonfirmasi break out resistance levelnamun bergerak terkonsolidasi pada area upper bollinger bands dengan pola northern star. Sehingga berindikasi penguatan yang akan tertahan cenderung bergerak melemah. Indikator Stochastic terkonsolidasi dengan akselerasi pergerakan yang mendekati overbought dan Indikator RSI yang flat pada middle oscilator. Sementara itu, iperkirakan IHSG akan bergerak terbatas menguji level psikologis 6.000 namun cenderung melemah pada awal pekan ini secara teknikal dengan rangepergerakan 5.780-6.000. Sedangkan pergerakan awal pekan sendiri, menurut analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi akan berada pada range pergerakan 5.930-6.000. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, BBNI, INDF, LSIP, WSKT, MAIN, PTPP, AALI. Dia menjelaskan secara teknikal IHSG terkonfirmasi break out resistance levelnamun bergerak terkonsolidasi pada area upper bollinger bands dengan pola northern star. Sehingga berindikasi penguatan yang akan tertahan cenderung bergerak melemah. Indikator Stochastic terkonsolidasi dengan akselerasi pergerakan yang mendekati overbought dan Indikator RSI yang flat pada middle oscilator. 13:39 WIB Pukul 13.31 WIB: Awal Sesi II, IHSG Melemah 1,02% ke 5.896,89 Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Senin (24/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,02% atau 60,86 poin ke level 5.896,89. 12:12 WIB Pukul 12.00 WIB: IHSG melemah 1,08% di Akhir Sesi I Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 1,08% atau 64,15 poin ke level 5.893,60 di akhir sesi I. 11:47 WIB Pukul 11.37 WIB: Jelang Akhir Sesi I, IHSG melemah 0,98% Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,98% atau 58,13 poin ke level 5.899,62 menjelang akhir sesi I. 10:20 WIB Pukul 10.08 WIB: IHSG Berbalik Melemah 0,59% Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,59% atau 35,41 poin ke level 5.922,33. 09:08 WIB Pukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat Tipis Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat hanya 0,01% atau 0,82 poin ke level 5.958,67. BACA JUGA : KURS RUPIAH 24 SEPTEMBER: Spot Bertahan di 14.874 PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Comex melanjutkan kenaikannya pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/9/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan kenaikan tipis 0,07% atau 0,80 poin di level US$1.212,10 per troy ounce. Pergerakannya lanjut menguat 1,60 poin atau 0,13% ke level US$1.212,90 per troy ounce pada pukul 07.20 WIB. Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.211,40-US$1.212,90 per troy ounce. Adapun pada perdagangan Kamis (20/9), harga emas Comex kontrak Desember berakhir menguat 0,25% atau 3 poin di posisi 1.211,30. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau lanjut terkoreksi 0,02% atau 0,022 poin ke posisi 93,890. Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,011 poin atau 0,01% di level 93,901, setelah pada perdagangan Kamis (20/9) berakhir melemah 0,66% atau 0,625 poin di posisi 93,912. Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live. 08:12 WIBPukul 07.54 WIB: Spot Comex Naik 2,80 Poin ke 1.214,10 Pergerakan harga emas Comex kontrak Desember 2018 naik 2,80 poin atau 0,23% ke US$1.214,10 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/9/2018). BACA JUGA : Sektor Industri Dorong Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Eropa melanjutkan reli penguatan pada perdagangan Rabu (19/9/2018) karena investor melihat perang dagang China-AS mendekati fase akhir.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,33% atau 1,25 poin ke level 379,98 setelah bergerak pada kisaran 378,56-380,52. Dilansir Reuters, penguatan indeks didukung oleh sendimen dari ekspektasi Amerika Serikat dan China akan kembali ke meja perundingan setelah penerapan putaran tarif terbaru. Washington dan Beijing keduanya mengumumkan tarif impor terbarunya pekan ini, meskipun dengan presentase yang lebih rendah dari yang diperkirakan semula. "Skenario dasar kami melihat kedua pihak menegosiasikan penyelesaian dalam 6-9 bulan ke depan," kata tim analis Credit Suisse dalam catatan harian mereka, seperti dikutip Reuters.. Namun, kehati-hatian tetap ada, dengan sejumlah investor masih waspada bahwa Presiden AS Donald Trump dapat berusaha untuk memperluas tarif untuk semua impor China. Sebelumnya, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan negaranya tidak akan terlibat dalam devaluasi mata uang kompetitif dan tidak akan melemahkan yuan untuk meningkatkan ekspor. Sektor bahan baku menjadi pendorong terbesar indeks Stoxx setelah ditutup menguat 3,1% menyusul penguatan harga tembaga karena investor mengabaikan risiko eskalasi perdagangan AS-China. Emiten tambang kelas berat Antofagasta dan Anglo American naik masing-masing 5,9% dan 5,1%. Sektor finansial juga memberikan dorongan terhadap indeks, meskipun Danske Bank jatuh 3,4% menyusul pengunduran diri CEO perusahaan dan adanya penyelidikan pencucian uang yang mendorong Danske untuk memangkas prospek setahun penuh. BACA JUGA : Penyuling AS & Eksportir Kurangi Stok, Minyak Mentah Menguat PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA – Reli harga minyak mentah kehilangan momentum setelah laporan industri menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober melemah 10 sen ke level US$69,75 per barel pada pukul 16.45 waktu setempat, setelah ditutup menguat ke level US$69,85 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Selasa (18/9/2018). Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman November naik 98 sen ke level US$79,03 di bursa ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih tinggi US$9,44 dibanding WTI kontrak bulan yang sama. Minyak mentah AS melemah setelah American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah AS meningkat 1,25 juta barel pekan lalu, berbanding terbalik dengan estimasi analis dalam survei Bloomberg yang memperkirakan penurunan 2,5 juta barel. Jika data utama pemerintah yang dirilis pada hari Rabu mengkonfirmasi kenaikan cadangan, ini akan menjadi kenaikan yang pertama sejak awal Agustus. "Kami mungkin melihat beberapa minyak mentah ekstra saat kami memasuki musim pemeliharaan kilang, karena kilang membutuhkan lebih sedikit minyak mentah sementara unit sedang menjalani pemeliharaan,” kata James Williams, Presiden Direktur WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg. Harga minyak sebelumnya menguat di tengah indikasi bahwa Arab Saudi cukup puas dengan Brent naik melewati US$80 per barel karena pasar menyesuaikan dengan hilangnya pasokan Iran. Ekspor minyak Iran telah jatuh sekitar 35% sejak April. "Kami melihat kapasitas cadangan global menuju level kritis karena sanksi terhadap Iran mulai berlaku," kata Bart Melek, kepala analis global di TD Securities. "Karena negara-negara seperti Korea Selatan berhenti menggunakan minyak mentah dari Iran, Arab Saudi akan mencoba dan mengisi kesenjangan itu dan kita akan melihat lebih sedikit kapasitas dalam rantai pasokan global minyak mentah," lanjutnya. Arab Saudi, Rusia dan negara-negara pengekspor utama lainnya dijadwalkan bertemu hari Minggu di Algiers, Algeria untuk meninjau pasar minyak. Karena investor mengevaluasi dampak sanksi Iran, perselisihan perdagangan yang berkembang antara AS dan China memiliki potensi untuk membebani permintaan. China mengatakan akan memberlakukan tarif pembalasan terhadap US$60 miliar barang impor asal AS mulai 24 September, menyusul keputusan AS akan mengenakan tarif 10% pada barang impor China senilai US$200 miliar pekan depan. BACA JUGA : Investor Tepis Sentimen Perang Dagang, Wall Street Ditutup Rebound PT KONTAK PERKASA |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|