KONTAK PERKASA FUTURES - Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau semakin lemah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, Jumat (31/8/2018).
Hingga siang ini, nilai tukar rupiah stagnan setelah menembus level 14.710 saat dibuka pagi tadi. Pelemahan rupiah ini akibat indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terpantau berbalik naik 0,037 poin atau 0,04% ke level 94,760 pada pukul 10.01 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,01% atau 0,005 poin di level 94,718, setelah pada perdagangan Kamis (30/8) rebound dan berakhir naik 0,13% atau 0,123 poin di posisi 94,723. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah pagi tadi dibuka melemah 30 poin atau 0,20% di level Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Mata uang Garuda memperpanjang pelemahannya untuk hari keempat berturut-turut, setelah berakhir melemah 35 poin atau 0,24% di level Rp14.680 per dolar AS pada Kamis (30/8). Di sisi lain, indeks dolar AS terpantau melanjutkan koreksinya dan melandai 0,03% atau 0,030 poin ke level 94,693 pada pukul 08.58 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,01% atau 0,005 poin di level 94,718, setelah pada perdagangan Kamis (30/8) rebound dan berakhir naik 0,13% atau 0,123 poin di posisi 94,723. BACA JUGA : Kurs Jisdor Ditetapkan di Rp14.711 Per Dolar AS, Spot Rupiah Tambah Lesu KONTAK PERKASA FUTURES
0 Comments
PT KONTAK PERKASA - Nilai tukar rupiah kembali melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (30/8/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 18 poin atau 0,12% ke level Rp14.663 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Mata uang Garuda melanjutkan pelemahannya setelah ditutup dengan depresiasi 18 poin atau 0,12% di level 14.646 per dolar AS pada perdagangan Rabu (29/8/2018). Di sisi lain, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bergerak melemah sebesar 0,05% atau 0,045 poin ke level 94,555 pada pukul 8.03 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,08% atau 0,072 poin di level 94,528, setelah pada perdagangan Rabu (29/8) berakhir melemah 0,13% atau 0,12 poin di posisi 94,600. Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Simak di Bisnis.com secara live. 13:46 WIBPukul 13.28 WIB: Spot Melemah 35 Poin ke 14.680 Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 35 poin atau 0,24% ke level Rp14.680 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal sesi II perdagangan hari ini, Kamis (30/8/2018). 11:39 WIBPukul 10.50 WIB: Spot Melemah 25 Poin Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 25 poin atau 0,17% ke level Rp14.670 per dolar AS. 10:15 WIBPukul 10.10 WIB: Spot Rupiah Stagnan Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau stagnan pada level Rp14.645 per dolar AS. 09:07 WIBPukul 8.49 WIB: Spot Melemah 10 Poin Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.655 per dolar AS. BACA JUGA : IHSG Terkerek Sentimen Global PT KONTAK PERKASA BACA JUGA : PT KONTAK PERKASA FUTURES – Perburuan untuk mendapatkan medali di Asian Games 2018 telah dimulai, setelah dibuka secara resmi pada Sabtu (18/8/2018) malam (18/8/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Di event olah raga multi event terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade ini, China dan Jepang mendominasi perolehan medali dan menjadi juara. Dari 17 kali penyelenggaraan, China menjadi juara sebanyak 9 kali, sedangkan Jepang sebanyak 8 kali. Dari Asian Games I tahun 1951 hingga Asian Games VIII, Jepang menjadi jawaranya. Namun seiring pergerakan waktu, dominasi Jepang tersebut mulai tergeser oleh China, sejak Asian Games IX di New Delhi India pada 1982. Dan berlanjut hingga Asian Games XVII tahun 2014 di Incheon Korea Selatan. Di Asian Games ke-18 ini, kontingen Indonesia menargetkan masuk 10 Besar dalam klasemen perolehan medali. Naik dibandingkan dengan psosisi ke-17 pada Asian Games ke-17 tahun 2014 di Incheon Korea Selatan dengan perolehan medali emas 4, perak 5, perunggu 11. Indonesia mengincar medali emas dari 14 cabang olah raga yaitu atletik (lompat jauh), angkat besi, bulu tangkis, bowling, bridge, balap sepeda, panahan, kano/rowing, jetski, paralayang, pencak silat, panjat tebing, taekwondo, wushu. Sampai dengan hari ini (29/8/2018), kontingen Indonesia sudah memastikan masuk dalam 10 Besar. Dengan mengoleksi 24 emas, 19 perak dan 29 perunggu, Indonesia saat ini menempati urutan ke-4. Setingkat di atas Indonesia, bertengger Korea Selatan dengan 32 emas, 40 perak dan 46 perunggu. Di bawah Indonesia, ada Iran dengan 17 emas, 16 perak dan 16 perunggu. Posisi ke-1 masih ditempati oleh China dengan 97 emas, 64 perak dan 45 perunggu dan runner up diisi oleh Jepang dengan 43 emas, 38 perak dan 61 perunggu. Pencak silat meraih tiga medali emas di Padepokan Pencak Silat, TMII, Rabu (29/8/2018). Dengan tambahan ini, Indonesia mendulang 27 medali emas dan semakin nyaman di peringkat empat. Jika Indonesia menyapu bersih 6 medali emas di pertandingan final hari ini, Indonesia mengumpulkan 30 medali emas dan hanya berselisih 2 emas dari Korsel. Berarti peluang Indonesia masuk 3 besar, terbuka lebar jika cabang olah raga lain bisa menyumbangkan emas lebih dari 2. Bisnis.com secara real-time akan menayangkan perolehan medali untuk setiap kontingen selama berlangsungnya Asian Games 2018 dari 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Berikut ini Daftar Perolehan Medali Asian Games 2018 per 28 Agustus 2018: Perolehan Medali Asian Games 2018 Posisi Per 29 Agustus 2018 Pukul 13.05 WIB Peringkat Negara Emas Perak Perunggu Total 1 China 99 65 48 212 2Jepang 45 41 62 148 3 Korsel 33 40 47 120 4 Indonesia 27 21 33 81 5 Iran 17 16 16 49 6 Chinese Taipei (Taiwan) 13 14 20 47 7 Korut 12 8 7 27 8 India 9 19 22 50 9 Uzbekistan 9 15 14 38 10 Thailand 9 13 34 56 11 Kazakhstan 8 9 30 47 12 Bahrain 8 3 5 16 13 Hong Kong 4 12 16 32 14 Malaysia 4 8 9 21 15 Qatar 4 3 3 10 sumber: INASGOC BACA JUGA : Indeks Bisnis 27 Melemah 0,73% pada Akhir Sesi I, Tertekan Saham Perbankan PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini, diproyeksikan kembali terdepresiasi pascamenguat dalam perdagangan kemarin, Senin (27/08). Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hari ini pergerakan rupiah akan lebih bervariatif dengan kecenderungan melemah, sebab pada USDIDRdaily chart terlihat pola bullish inverted hammer yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, katanya, pelemahan juga disebabkan sentimen domestik untuk mendorong penguatan rupiah masih minim. Nafan menambahkan, ketika posisi USD sedang melemah kemarin, hal itu akan dimanfaatkan oleh para pelaku pasar global untuk mengambil long position. Hal ini akan menambah tenaga pada dolar untuk kembali menguat. Apalagi, katanya, Gubernur The Fed Jerome Powell telah melontarkan pandangannya bahwa kenaikan suku bunga AS untuk dua kali lagi pada tahun ini tidak bisa dihindari lagi. "Hari ini, rupiah variatif cenderung melemah dengan range 14.510 - 14.610," demikian menurut risetnya. BACA JUGA : Dolar AS Melemah, Harga Minyak Naik KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA – Pergerakan IHSG hari ini diprediksi akan kembali dihantui tekanan, dan kemungkinan masih akan bergerak di zona merah. Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG masih akan terkoreksi dan menuju level support dalam perdagangan hari ini, Senin (27/08). Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan masih terdapat potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support. Dia menjelaskan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.947,704 hingga 5.926,657. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 5.991,701 hingga 6.014,651. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Selain itu, RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli. Sementara itu, Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed tertekan diawal pekan dengan rentang pergerakan 5.902-6.010. Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ANTM, ELSA, LPCK, PTPP, BBTN, ADHI. Analis Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG secara teknikal tertahan pada level MA20 dengan membentuk pola bearish harami dengan indikator stochastic berindikasi dead-cross pada area overbought. Dia menyebutkan meskipun demikian, peluang pengujian level psikologis 6.000 masih cukup besar namun signal tekanan menghantui setelah tertahan pada MA20. Ikuti pergerakan IHSG sepanjang hari secara live berikut ini: 16:08 WIBPukul 16.00 WIB: IHSG Rebound, Ditutup Menguat 0,96% di 6.025,97 Menutup perdagangan hari ini, Senin (27/8/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,96% atau 57,22 poin di level 6.025,97. 15:34 WIBPukul 15.28 WIB: Jelang Tutup Dagang, IHSG Naik 0,65% ke 6.007,41 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,65% atau 38,66 poin ke level 6.007,41 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Senin (27/8/2018). 13:38 WIBPukul 13.32 WIB: Awal Sesi II, IHSG Menguat 0,83% ke 6.018,32 Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Senin (27/8/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,83% atau 49,57 poin ke level 6.018,32. 12:10 WIBPukul 12.00 WIB: IHSG Menguat 0,76% di Akhir Sesi I Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,76% atau 45,39 poin ke level 6.014,14 di akhir perdagangan sesi I. 11:44 WIBPukul 11.36 WIB: IHSG Menguat 0,72% Jelang Akhir Sesi I Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,72% atau 43,07 poin ke level 6.011,82 menjelang akhir perdagangan sesi I. 10:12 WIBPukul 10.00 WIB: IHSG Menguat 0,57% Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,57% atau 34,26 poin ke level 6.003,01. 09:07 WIBPukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat 0,42% Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,42% atau 25,01 poin ke level 5.993,76. BACA JUGA : Spot Ditutup Menguat 29 Poin di 14.620 PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - IHSG diproyeksikan akan mengalami tekanan dalam perdagangan di akhir pekan ini.
Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan terkoreksi wajar, menyusul aksi jenuh beli investor. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal tersebut karena terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support. Dia menjelaskan support pertama maupun kedua pergerakan indeks memiliki rangepada level 5.947,750 hingga 5.912,516. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 6.004,759 hingga 6.026,533. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Selain itu, RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli. Sementara itu, Reliance Sekuritas memprediksi IHSG berpeluang kembali menguat meskipun terbatas diakhir pekan dengan rentang pergerakan 5.925-6.010. Analis Lanjar Nafi mengatakan hal tersebut karena indikator stochastic bergerak bullish dengan indikator RSI yang memberikan dorongan momentum positif. Sementara itu, katanya, secara teknikal IHSG bergerak break out resistance MA20 dan kembali menuju target level psikologis 6. 000. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, ASII, BBNI, HRUM, SMRA, CTRA, PTPP, SMBR, BBTN. BACA JUGA : Wall Street Tertekan Penerapan tarif Perdagangan AS-China Terbaru KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Pergerakan rupiah diprediksi masih dipengaruhi krisis yang terjadi di Turki.
Sentimen itu, membuat pergerakan rupiah terhadap dolar AS akan bervariatif dengan kecenderungan melemah untuk hari ini, Kamis (23/08). Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan secara perspektif teknikal, terlihat pola bullish harami candlestick pattern pada USDIDR H4 chart yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pelemahan rupiah adalah sebagai berikut. Krisis finansial Turki yang berkelanjutan. Kemudian dalam notulen rapat FOMC ditegaskan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dengan mempertimbangkan bahwa outlook ekonomi AS sudah positif. Sebelumnya para pelaku pasar sudah mengetahui bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada September dan Desember tahun ini. "Range USDIDR: 14.560 - 14.640, " ujarnya dalam risetnya. BACA JUGA : Stok Minyak Mentah AS Catat Penurunan Terbesar dalam Empat Pekan, WTI Menguat PT KONTAK PERKASA PT KONTAK PERKASA FUTURES Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan rupiah akan bergerak di level USDIDR: 14.560 - 14.640. Adapun proyeksi tersebut berdasarkan perspektif teknikal dimana terlihat polabullish inverted hammer candle pada daily chart yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS. Sedangkan dari perspektif fundamental, faktor-faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah sebagai berikut. Krisis finansial Turki yang berkelanjutan. Kemudian, para pelaku pasar menantikan rapat FOMC pada hari esok yang diperkirakan akan memberikan efek hawkish bagi dolar AS. Apalagi para pelaku pasar sudah mengetahui bahwa terdapat kepastian The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini. Di sisi lain, para pelaku pasar masih wait and see terkait menjelang pertemuan antara AS dengan Tiongkok di Washington dalam rangka membahas skema perdagangan. BACA JUGA : Kekhawatiran Perang Perdagangan Global Mereda, WTI Lanjutkan Penguatan PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Dalam sepekan ke depan, 20-26 Agustus 2018 terdapat tujuh surat uang yang akan jatuh tempo senilai Rp10,125 triliun.
I Made Adi Saputra Kepala Riset Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan bahwa surat utang yang akan jatuh tempo tersebut terdiri atas surat utang pemerintah dan surat utang korporasi. Dua surat utang akan jatuh tempo hari ini, Senin (20/8/2018), yakni MTN I Varia Usaha Beton Seri A (VUBT01AXMF) senilai Rp30,0 miliar dan MTN I Varia Usaha Beton Seri B (VUBT01BXMF) senilai Rp35 miliar. Surat utang yang akan jatuh tempo selanjutnya yakni Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN03180823 (SPN03180823) senilai Rp2,2 triliun yang akan jatuh tempo pada hari Kamis (23/8/2018). Sehari setelahnya, akan jatuh tempo Sukuk Mudharabah II HK Realtindo (HKRO03XXMS) senilai Rp120 miliar pada Jumat (24/8/2018). Terakhir, pada Sabtu (25/8/2018) akan jatuh tempo tiga seri. Ketiganya yakni MTN Equity Finance Indonesia IV Tahun 2015/002 Seri A (EFIN02A2MF) senilai Rp39,0 miliar, Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 Seri B (ADMF03BCN2) senilai Rp668,0 miliar, dan terbesar Obligasi Pemerintah Tahun 2002 Seri VR0028 (GBRB0028NvBV) senilai Rp7,03 triliun. BACA JUGA : KURS RUPIAH 20 AGUSTUS: Pukul 09.36 WIB: Spot Menguat 5 Poin KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Harga minyak mentah berakhir terjerembap pada perdagangan Rabu (15/8/2018), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berikut krisis Turki akan melemahkan permintaan.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September anjlok US$2,03 dan ditutup di US$65,01 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober ditutup merosot US$1,70 di level US$70,76 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$6,30 terhadap WTI Oktober. Dilansir Bloomberg, harga minyak di New York turun 3% pada Rabu ke level terendahnya sejak 6 Juni. Energy Information Administration (EIA) melaporkan, jumlah persediaan minyak mentah Amerika meningkat 6,81 juta barel pekan lalu. Raihan ini jauh meleset dari perkiraan analis dalam survei Bloomberg untuk penurunan 2,5 juta barel. Baik jumlah stok dan pasokan nasional di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, meningkat pekan lalu. Di sisi lain, laporan EIA menunjukkan kilang-kilang minyak Amerika beroperasi pada 98,1% dari kapasitasnya pekan lalu, level tertinggi sejak 1999. “Memang itu adalah angka peningkatan yang besar, tetapi sedikit membayangi fakta bahwa kita memiliki angka penyulingan yang besar pula,” ujar Phil Flynn, analis pasar senior untuk Price Futures Group Inc. Sementara itu, harga tembaga dan logam lainnya juga tersungkur di tengah kekhawatiran bahwa krisis di Turki akan meluas ke emerging market. Hal ini meresahkan investor yang telah terbebani perselisihan perdagangan antara AS dan China. “Kita melihat sedikit peningkatan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan dan itu didukung isu tarif dengan China. Kemungkinan adanya tanda-tanda pertumbuhan permintaan di Asia mulai turun sedikit,” kata Gene McGillian, manajer riset pasar untuk Tradition Energy. BACA JUGA : Turki Gandakan Tarif Impor Asal AS, Bursa Saham Eropa Melorot PT KONTAK PERKASA |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|