PT KONTAK PERKASA - Harga batu bara melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (31/7/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2018 ditutup menguat 1,73% atau 2 poin di level US$117,55 per metrik ton, setelah dibuka menguat 0,39% pada posisi US$116. Pada perdagangan sebelumnya, harga batu bara Newcastle ditutup rebound 0,3% atau 0,35 poin ke level US$115,55 per metrik ton. Di bursa komoditas Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 juga ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,32% atau 0,3 poin ke level US$95,10 per metrik ton. Penguatan harga batu bara ini berbanding terbalik dengan harga minyak mentah yang melemah menyusul laporan industri yang menunjukkan kenaikan mengejutkan pada stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September diperdagangkan di level US$68,33 per barel pada pukul 16.39 sore waktu setempat, setelah berakhir di posisi 68,76 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Selasa (31/7/2018). Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 35% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman September, yang berakhir Selasa (31/7), ditutup turun 72 sen di level US$74,25 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$5,49 terhadap WTI September. Minyak Brent untuk kontrak Oktober yang lebih aktif dilaporkan turun US$1,34 dan berakhir di posisi 74,21. Harga minyak di New York turun setelah American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan peningkatan jumlah persediaan minyak mentah AS sebesar 5,59 juta barel pekan lalu. Padahal, survei Bloomberg terhadap sejumlah analis memprediksikan penurunan stok sebesar 3 juta barel. “Ukuran kenaikan itu mengejutkan bagi saya,” kata James Williams, presiden perusahaan riset energi WTRG Economics, dikutip Bloomberg. Sementara itu, stok di pusat penyimpanan Cushing di Oklahoma turun 500.000 barel pekan lalu, menurut perkiraan yang dihimpun oleh Bloomberg. Laporan API juga dikabarkan menunjukkan persediaan minyak distilasi naik 2,89 juta barel, pasokan bensin menyusut 791.000 barel, sedangkan persediaan Cushing turun untuk pekan kesebelas beruntun jika data Energy Information Administration mengonfirmasikannya pada hari ini. Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 31 Juli 117,55 (+1,73%) 30 Juli 115,55 (+0,30%) 27 Juli 115,20 (-0,26%) 26 Juli 115,50 (+0,43%) 25 Juli 115,00 (+1,32%) Sumber: Bloomberg BACA JUGA : Stok AS Naik Tak Terduga, Harga Minyak Turun PT KONTAK PERKASA
0 Comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara ditutup rebound pada akhir perdagangan kemarin, Senin (30/7/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2018 ditutup menguat 0,3% atau 0,35 poin di level US$115,55 per metrik ton, setelah dibuka stagnan pada posisi US$115,20. Pada perdagangan sebelumnya, harga batu bara Newcastle ditutup melemah 0,26% atau 0,3 poin ke level US$115,20 per metrik ton. Di bursa komoditas Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 juga ditutuprebound dengan penguatan 0,11% atau 0,1 poin ke level US$94,80 per metrik ton. Penguatan harga batu bara sejalan dengan harga minyak mentah yang menguat, ditopang kekhawatiran bahwa performa fasilitas utama Kanada tidak akan kembali ke produksi penuhnya secepat yang diperkirakan. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik US$1,44 dan berakhir di level US$70,13 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 43% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman September naik 68 sen dan berakhir di US$74,97 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$4,84 terhadap WTI. Dilansir dari Bloomberg, harga minyak naik 2,1% di New York di tengah kekhawatiran bahwa pasokan dari fasilitas Syncrude milik Suncor Energy Inc. mungkin akan semakin mengkerut. Tak hanya itu, ancaman lain terhadap suplai datang dari pemogokan buruh di ladang minyak Laut Utara dan penangguhan pengiriman oleh Arab Saudi melalui rute transit Laut Merah. "Setiap titik gangguan tambahan akan memberi sedikit dampak yang tidak diinginkan,” kata Matthew Beck, managing director di John Hancock Financial Services Inc. “Bersama-sama, mereka telah mengurangi kekhawatiran atas terus meningkatkan pasokan di luar kebutuhan permintaan.” Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 30 Juli 115,55 (+0,30%) 27 Juli 115,20 (-0,26%) 26 Juli 115,50 (+0,43%) 25 Juli 115,00 (+1,32%) 24 Juli 113,50 (+1,02%) Sumber: Bloomberg BACA JUGA : Ancaman Suplai Kerek Harga Minyak PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Sektor tambang memimpin penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini, Senin (30/7/2018).
IHSG menguat 0,1% atau 6,17 poin ke elvel 5.995,31 pada pukul 9.12 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,15% atau 8,96 poin ke level 5.998,1. Kenaikannya berlanjut menjadi menjadi 0,17% atau 10,34 poin ke level 5.999,48 pada pukul 09.45 WIB. Pada perdagangan Jumat (27/7), IHSG mampu melanjutkan relinya pada hari perdagangan keenam dengan ditutup di zona hujau dan menguat 0,72% atau 43 poin di level 5.989,14. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.994,08 – 6.016,60. Sebanyak 183 saham bergerak menguat, 102 saham bergerak melemah, dan 3121 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.45 WIB. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor tambang yang menguat 1,83%, disusul sektor industri dasar yang menguat 0,41%. Di sisi lain, sektor aneka industri yang melemah 0,28% dan sektor finansial yang turtun 0,24% menahan penguatan IHSG lebih lanjut. Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.45 WIB Sektor Perubahan Tambang +1,83% Industri dasar +0,41% Konsumer +0,3% Properti +0,23% Perdagangan +0,21% Pertanian +0,21% Infrastruktur +0,01% Finansial -0,24% Aneka industri -0,28% BACA JUGA : LIVE HARGA EMAS 30 JULI: Spot Comex Turun 2,70 PoinKONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sektor aneka industri memimpin penguatan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (27/7/2018). IHSG dibuka dengan kenaikan tipis 0,02% atau 1,22 poin di level 5.947,36 dan menguat 0,16% atau 9,29 poin ke level 5.955,43 pada pukul 09.15 WIB. Kenaikannya sedikit terkikis menjadi 0,09% atau 5,12 poin ke level 5.951,26 pada pukul 09.46 WIB. Pada perdagangan Kamis (26/7), IHSG mampu melanjutkan relinya pada hari perdagangan kelima dengan berakhir naik 0,21% atau 12,25 poin di level 5.946,14. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.947,06 – 5.958,59. Sebanyak 167 saham bergerak menguat, 99 saham bergerak melemah, dan 331 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.46 WIB. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor aneka industri (+1,46%) dan industri dasar (+1,14%). Adapun sektor konsumer dan finansial masing-masing turun 0,55% dan 0,33%. Menurut Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, pola gerak IHSG masih dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah pagi ini terpantau terdepresiasi 22 poin atau 0,15% ke level Rp14.485 per dolar AS pada pukul 09.46 WIB, setelah berakhir menguat tipis 12 poin di posisi 14.463 pada perdagangan Kamis (26/7). Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.46 WIB Sektor Perubahan Aneka industri +1,46% Industri dasar +1,14% Tambang +0,50% Perdagangan +0,40% Infrastruktur +0,30% Pertanian +0,26% Properti +0,07% Konsumer -0,55% Finansial -0,33% BACA JUGA : Rupiah Tergelincir, IHSG Masih Positif di Awal Dagang PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Harga minyak mentah Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu (25/7/2018) setelah persediaan minyak mentah dan bensin AS meningkatkan kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September ditutup menguat 1,1% atau 0,78 poin ke level US$69,30 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 22% di bawah rata-rata 100 hari. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September naik 0,49 poin dan ditutup pada level US$73,93 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$4,63 terhadap WTI. Dilansir Bloomberg, stok minyak mentah AS turun ke level terendah sejak 2015 pekan lalu dan pasokan bensin turun untuk minggu keempat, menurut data Energy Information Administration. Akan tetapi, sifat bullish dari data tersebut diredam oleh fakta bahwa lebih dari 70% dari penurunan persediaan terjadi di pasar barat AS yang lebih terisolasi dan tidak memiliki banyak dampak pada negara bagian lain. “Mereka cenderung memiliki dampak yang sedikit lebih ringan. Namun tetap saja, laporan masih relatif positif,” kata Craig Bethune, manajer portofolio senior di Manulife Asset Management, seperti dikutip Bloomberg. EIA juga melaporkan pasokan minyak distilat turun, sementara persediaan minyak yang disimpan di pusat penyipanan di Cushing, Oklahoma, jatuh ke level terendah sejak 2014. BACA JUGA : Trump Sepakati Konsesi Perdagangan dengan Uni Eropa, Wall Street Ditutup Menguat PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah rebound dengan dibuka terapresiasi 28 poin atau 0,19% di level Rp14.517 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (25/7/2018).
Adapun rupiah menembus level Rp14.500 setelah melemah pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (24/7/2018)., Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah melemah 63 poin atau 0,44% di level Rp14.545 per dolar AS pada pukul 15.35 WIB, setelah dibuka dengan depresiasi 64 poin atau 0,44% di level Rp14.546 per dolar AS. Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak pada level Rp14.542 – Rp14.564 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (23/7), mata uang Garuda berakhir rebound dengan penguatan 0,09% atau 13 poin ke level Rp14.482 per dolar AS. Rupiah menjadi yang terlemah di antara mata uang lain di kawasan Asia, yang juga mayoritas bergerak melemah. Pelemahan rupiah disusul oleh won Korea Selatan yang turun 0,35%. Dilansir Bloomberg, mata uang Asia melemah setelah China mengungkapkan lebih banyak langkah-langkah pelonggaran moneter. Pada saat yang sama, lonjakan imbal hasil obligasi AS pada Senin (23/7) mendukung kenaikan dolar AS sekaligus membebani obligasi regional. China mengungkapkan paket target kebijakan, mulai dari pemotongan pajak yang ditujukan untuk mendorong penelitian hingga obligasi khusus untuk investasi infrastruktur, demi meningkatkan permintaan domestik saat isu perdagangan mengancam prospek pertumbuhan. “Meningkatnya wacana lebih banyak pelonggaran kebijakan dari China telah memicu pelemahan yuan dan menyeret mata uang lainnya di Asia,” ujar Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ Banking Group, dikutip Bloomberg. Di sisi lain, peso Filipina menguat paling signifikan dengan apresiasi 0,19%, disusul oleh yen Jepang yang menguat 0,15%. Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau berbalik melemah 0,06% atau 0,056 poin ke level 94,576 pada pukul 17.05 WIB. Ikuti pergerakan kurs rupiah sepanjang hari berikut ini: 10:09 WIBPukul 09.45 WIB: Spot Menguat 20 Poin ke 14.525 Nilai tukar rupiah lanjut menguat 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.525 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada perdagangan pagi ini, Rabu (25/7/2018). 09:02 WIBPukul 08.55 WIB: Spot Menguat 30 Poin ke 14.515 Nilai tukar rupiah menguat 30 poin atau 0,21% ke level Rp14.515 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (25/7/2018). 08:16 WIBPukul 08.00 WIB: Spot Rebound, Dibuka Menguat 28 Poin di 14.517 Nilai tukar rupiah rebound dengan dibuka terapresiasi 28 poin atau 0,19% di level Rp14.517 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (25/7/2018). BACA JUGA : Aksi Profit Taking Ancam Pelemahan IHSG KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang kenaikannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/7/2018), sejalan dengan penguatan sejumlah indeks saham di kawasan Asia.
IHSG dibuka dengan kenaikan 0,31% atau 18,61 poin di level 5.934,41 dan naik 0,29% atau 17,18 poin ke level 5.932,98 pada pukul 09.15 WIB. Pada perdagangan Senin (23/7), IHSG berakhir menguat 0,73% atau 43,01 poin di level 5.915,80. Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor perdagangan (+0,48%), konsumer (+0,47%), dan properti (+0,46%). Sebanyak 160 saham menguat, 30 saham melemah, dan 407 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini. IHSG diprediksi akan bergerak menguat terbatas dan masih cukup sulit menembus level 6.000 pada perdagangan hari ini. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal mencoba break out bearish trend line dengan menguji upper bollinger bands. Menurutnya, indikasi menguat jika mampu bertahan di atas 5900 dengan target MA200 hingga level 6140 namun jika pulled back IHSG akan kembali menekan dengan menguji level MA20. Adapun indikator Stochastic terkonsolidasi positif dengan momentum bullish indikator RSI yang terasa terbatas pada peluang penguatannya. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat terbatas dengan rentang pergerakan 5.874-5.942. “Data pertumbuhan pinjaman yang akan dirilis pada hari Selasa menjadi fokus investor sebagai arah kinerja perbankan di tengah prospek peningkatan suku bunga tahun ini,” lanjutnya dalam riset. Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 naik 0,23% atau 1,20 poin ke level 514,96 pada pukul 09.15 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,44% atau 2,24 poin di posisi 516. Indeks saham lain di kawasan Asia Tenggara ikut bergerak positif pagi ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,26%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,20%), dan indeks PSEi Filipina (+0,13%). Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,59% dan 0,43%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,12%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 1,41% dan 1,53%. Secara keseluruhan, bursa Asia menguat mengikuti penguatan sejumlah bursa saham Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Senin (23/7), indeks Standard & Poor’s 500 berakhir naik 5,15 poin atau 0,18% di 2.806,98 dan Nasdaq Composite menguat 21,68 poin atau 0,28% ke 7.841,87. Indeks saham sektor keuangan naik 1,3% setelah imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir. Kenaikan ini membuat Federal Reserve kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga meskipun ada kritik dari Presiden Donald Trump. "Imbal hasil naik di seluruh bursa, yang merupakan tanda penguatan ekonomi. Kinerja emiten juga sangat kuat," kata Oliver Pursche, kepala analis di Bruderman Asset Management, seperti dikutip Reuters. Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan: HMSP +0,78% BMRI +0,78% UNVR +0,67% TLKM +0,49% Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan: INKP -1,78% TKIM -3,80% BBRI -0,33% JPFA -1,36% Sumber: Bloomberg Tag : IHSG BACA JUGA : Harga Saham Potensial Naik 60% PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka rebound 53 poin atau 0,37% ke level Rp14.442 per dolar AS pagi hari ini, Senin (23/07).
Adapun nilai tukar rupiah mampu mengikis sebagian pelemahannya dan bertahan di kisaran level 14.400 pada akhir perdagangan Jumat (20/7/2018). Akhir pekan kemarin, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37% di level Rp14.495 per dolar AS, pelemahan hari ketiga berturut-turut, setelah dibuka dengan depresiasi 35 poin atau 0,24% di level Rp14.477 per dolar AS. Mata uang Garuda terpantau sempat melemah hingga 103 poin sekaligus menembus level Rp14.540 pada pukul 11.31 WIB. Namun, pelemahannya terkikis dan berhasil kembali naik ke kisaran level Rp14.400 di akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan akhir pekan kemarin, rupiah bergerak pada level Rp14.474 – Rp14.545 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Kamis (19/7), mata uang Garuda berakhir melemah 28 poin atau 0,19% di level 14.442 per dolar AS. Dilansir Bloomberg, rupiah membukukan pelemahan mingguan keenamnya setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan kebijakannya yang berakhir kemarin. Sementara itu, mata uang lainnya di Asia bergerak variatif petang ini, dengan peso Filipina yang menguat 0,28% memimpin apresiasi di antara sejumlah mata uang Asia. Bersama rupiah, yuan offshore China yang melemah 0,37% memimpin depresiasi beberapa mata uang Asia. Meski melemah, yuan mampu mengikis sebagian pelemahannya seiring kabar bahwa sebuah bank China terlihat membuat penawaran besar untuk menjual dolar. Mayoritas mata uang di Asia yang sempat terseret turun pelemahan yuan pun ikut mampu mengikis sebagian ataupun membalik pelemahannya. Adapun, pergerakan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lanjut turun 0,04% atau 0,034 poin ke level 95,130 pada pukul 17.45 WIB. Ikuti pergerakan rupiah secara live di Bisnis.com hari ini 08:25 WIBPukul 8.10 WIB: Spot Dibuka Rebound 53 PoinNilai tukar rupiah di pasar spot dibuka rebound 53 poin atau 0,37% ke level Rp14.442 per dolar AS. BACA JUGA : LIVE HARGA EMAS 23 JULI: Pukul 07.58 WIBSpot Comex Menguat 3,4 Poin KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara ditutup melemah pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (19/7/2018), mengakhiri reli penguatan tiga hari berturut-turut.
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara di bursa komoditas Newcastle untuk kontrak Agustus 2018 ditutup melemah 1,65% atau 1,95 poin ke level US$116 per metrik ton. Sebelumnya, harga batu bara dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,48%, setelah pada perdagangan Rabu (18/7), batu bara ditutup menguat 1,33% ke level US$117,95 per metrik ton. Adapun harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 1,86% atau 1,75 poin ke level US$92,25 per metrik ton. Harga batu bara melemah di saat harga minyak mentah justru menguat setelah Arab Saudi berjanji untuk tidak membanjiri pasar dunia dengan minyak dan reli dolar AS goyah. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2018, yang masanya berakhir Jumat (20/7), menguat 70 sen dan ditutup di level US$69,46 di New York Mercantile Exchange. Minyak WTI kontrak September yang lebih aktif naik 49 sen dan berakhir di US$68,24. Di sisi lain, harga minyak Brent untuk pengiriman September 2018 turun 32 sen dan berakhir di US$72,58 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$4,34 terhadap WTI untuk bulan yang sama. Dilansir Bloomberg, Arab Saudi menampik spekulasi yang menyatakan bahwa negara ini akan membanjiri pasokan sebagai sesuatu yang tidak memiliki dasar. Arab Saudi menegaskan tidak berupaya mendorong aliran minyak ke dalam pasar melebihi kebutuhan pelanggannya. Turut menopang sentimen minyak, greenback mengikis kenaikan terbesarnya dalam sepekan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa penguatan mata uang menempatkan AS pada posisi yang kurang menguntungkan. “Kabar tentang Saudi adalah hal besar yang mengubah momentum,” kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc., dikutip Bloomberg. “Terkikisnya tenaga dolar dikombinasikan dengan WTI yang mendekati masa kedaluwarsa juga memberikan kekuatan.” Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 19 Juli 116 (-1,65%) 18 Juli 117,95 (+1,33%) 17 Juli 116,40 (+1,22%) 16 Juli 115,00 (+0,66%%) 13 Juli 114,25 (-0,78%) Sumber: Bloomberg BACA JUGA : Arab Saudi Tampik Spekulasi, Harga Minyak WTI Naik PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - PT Valbury Sekuritas Indonesia menyatakan penyataan Trump yang tidak harmonis kepada Uni Eropa sebagai musuh perdagangan semakin memanaskan isu perang dagang.
Hal ini, menurut analisis mereka akan mengganggu pasar valuta asing termasuk ke pasar saham. Dan hal bisa memberatkan bagi IHSG jika pasar global terutama saham regional Asia mengalami tekanan apabila sentimen perang dagang yang mulai menyentuh Uni Eropa masih menjadi kekhawatiran pasar. Adapun pergerakan IHSG hari ini diprediksi berkisar di Support Level : 5.867/5.842/5.826 dan Resistance Level 5.907/5.924/5.948. Sentimen pasar dari dalam negeri: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi pada semester II 2018 akan tumbuh 5,3%. Dengan pertumbuhan tersebut, maka secara keseluruhan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,2% di selama 2018. Selain itu, pada semester II 2018, nilai tukar rupiah diprediksi mencapai Rp 14.200 per USD dan berlanjut menguat dari semester I 2018 yang realisasinya sebesar Rp 13.746 per USD. Untuk harga minyak pada semester II 2018, berada diatas USD73 per barel sehingga dalam satu tahun rata-rata harga minyak dunia menjadi USD 70 per barel melampaui APBN yang hanya USD 48 per barel. Artinya jika pada akhirnya apa yang ditargetkan pemerintah ini terealisasikan, prospek pasar modal terutama saham akan membaik sehingga berpontensi IHSG melaju ke level lebih baik. Dalam waktu bersamaan, Sri Mulyani menyampaikan realisasi APBN semester I 2018 dan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro 2018 dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI PDB nominal dalam APBN sebesar Rp 14,850 triliun dan outlook hingga akhir 2018 sebesar Rp 14,795 triliun. Sementara itu realisasi defisit anggaran pada semester I 2018 sebesar Rp110,6 triliun atau 0,75% terhadap PDB, lebih rendah dari periode sama 2017 sebesar Rp175,1 triliun atau 1,29% terhadap PDB. Untuk tahun 2019, pemerintah mendesain pengelolaan APBN yang masih ada ruang untuk deficit Hal lainnya, realisasi penerimaan negara yang berasal dari pajak hingga akhir Juni 2018 mencapai Rp581.54 triliun. Sementara untuk penerimaan yang berasal dari kepabeanan dan cukai, terkumpul sudah sebesar Rp71,95 triliun. Dengan demikian, realisasi penerimaan untuk pajak tersebut telah mencapai 40,84% dari target pada APBN 2018 yang direncanakan sebesar Rp1.423,99 triliun. Sentimen pasar dari luar negeri : Dari AS, pernyataan kontroversial Donald Trump terlontar kembali, kali ini pernyataannya bahwa AS mempunyai banyak musuh, termasuk Rusia dan Cina, tetapi menempatkan Uni Eropa di posisi teratas dengan menyebut sebagai musuh perdagangan. Sebelumnya Trump menyerang negara Uni Eropa dalam pertemuan NATO dianggap sulit dalam mengeluarkan belanja pertahanan. Namun, pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump justru menyanjung bahwa pertemuan dengan Rusia lebih berguna. Sikap Trump terhadap Uni Eropa itu semakin memanaskan isu perang dagang. Berikut Rekomendasi saham hari ini TLKM: Trading Buy • Close 4010, TP 4060 • Boleh buy di level 3920-4010 • Resistance di 4060 & support di 3920 • Waspadai jika tembus di 3920 • Batasi resiko di 3900 ADRO: Trading Buy • Close 1865, TP 1895 • Boleh buy di level 1810-1865 • Resistance di 1895 & support di 1810 • Waspadai jika tembus di 1810 • Batasi resiko di 1790 UNVR : Trading Buy • Close 45775, TP 46025 • Boleh buy di level 45300-45775 • Resistance di 46025 & support di 45300 • Waspadai jika tembus di 45300 • Batasi resiko di 45100 ICBP: Trading Buy • Close 8650, TP 8750 • Boleh buy di level 8550-8650 • Resistance di 8750 & support di 8550 • Waspadai jika tembus di 8550 • Batasi resiko di 8500 CPIN: Trading Buy • Close 3870, TP 3900 • Boleh buy di level 3820-3870 • Resistance di 3900 & support di 3820 • Waspadai jika tembus di 3820 • Batasi resiko di 3800 MAPI: Trading Buy • Close 790, TP 805 • Boleh buy di level 765-790 • Resistance di 805 & support di 765 • Waspadai jika tembus di 765 • Batasi resiko di 755 Ket. TP : Target Price WATCHING ON SCREEN; FASW, ITMG, PTPP, BBTN, BMRI, JPFA. BACA JUGA :Minyak Mentah Naik, Harga Batu Bara Kembali Lanjutkan PenguatanPT KONTAK PERKASA |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|