PT Kontak Perkasa Balikpapan - Dolar berbalik menguat pada perdagangan Kamis (1/2/2018) setelah Federal Reserve memberi sinyal keyakinan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS. Pelaku pasar saat ini menunggu sejumlah indikator termasuk data non-farm payrolluntuk katalis lebih lanjut Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya, terpantau menguat 0,04% atau 0,032 poin ke level 89,165 pada pukul 8.31 WIB setelah dibuka melemah 0,07%. The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada rapat Federal Open Market Committee, Rabu (31/1), namun mengatakan bahwa inflasi kemungkinan akan meningkat tahun ini, dan mendorong ekspektasi kenaikan suku bungan lebih lanjut di bawah pimpinan bank sentral yang baru, Jerome Powell. "Pesan The Fed sedikit hawkish, namun reaksi dolar terbatas karena sikap seperti itu tidak terlalu mengejutkan," kata Shin Kadota, analis senior di Barclays, seperti dikutip Reuters.. Data ekonomi AS yang akan datang mencakup indeks ISM manufaktur yang dirilis hari Kamis dan non-farm payroll serta pendapatan rata-rata yang dirilis pada hari Jumat. Sementara itu, dolar AS juga menguat terhadap yen Jepang sebesar 0,16% atau 0,18 poin ke level 109,37 yen per dolar pada pukul 8.48 WIB. Dolar melemah 3,1% terhadap yen pada bulan Januari, tertekan oleh sejumlah faktor termasuk kekhawatiran tentang proteksionisme perdagangan AS dan spekulasi bahwa Bank of Japan bersiap untuk keluar dari kebijakan moneternya yang longgar. Tag : dolar as BACA JUGA : HARGA EMAS 1 FEBRUARI: Pukul 08.47 WIB: Spot Comex Menguat 3,90 Poin PT Kontak Perkasa Balikpapan
0 Comments
PT Kontak Perkasa | Sejumlah analis memprediksi IHSG akan kembali tertekan di akhir perdagangan Januari 2018 hari ini, pasca ditutup melorot dalam perdagangan kemarin, Selasa (30/01) Reliance Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak kembali melemah dalam perdagangan hari ini. Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola candlestick northern star dengan pelemahan break out MA20 dan menuji level FR 38.2% di 6.500. Indikator Stochastic berpola dead-cross tepat meninggalkan area overbought yang indikator RSI memberikan signal bearish reversal momentum. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali melemah menguji support dengan range 6.500-6.588," tulisnya dalam riset. Sementara itu, Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan kembali dalam pelemahan, dan terancam menyentuh level 6.400 an. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan Terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area support pada level 6.522 dan 6.470," tulisnya dalam riset. 10:16 WIBPukul 10.09 WIB: IHSG Berbalik Menguat 0,22% Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik menguat 0,22% atau 14,69 poin ke level 6.590,18. 09:04 WIBPukul 08.55 WIB: IHSG Dibuka Melemah 0,42% di 6.547,99 Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,42% atau 27,50 poin ke level 6.547,99. BACA JUGA : HARGA EMAS 31 JANUARI: Pukul 10.01 WIB, Spot Comex Menguat 0,09 Poin PT Kontak Perkasa Kontak Perkasa Futures - Perdagangan batu bara terus mengalami penguatan seiring dengan naiknya permintaan dari China, sehingga diperkirakan pada kuartal I/2018 harga bergerak di kisaran US$103 – US$108 per ton. Batu bara di Newcastle kontrak teraktif Februari 2018 mengalami kenaikan 1,30% menjadi US$109,55 per ton pada Senin (29/1), mencatat level tertinggi sepanjang tahun berjalan. Dikutip dari Bloomberg, harga batu bara mencapai rekor tertinggi setelah 4 produsen listrik nasional di China menginformasikan potensi kekurangan bahan bakar pemanas dan listrik, seiring dengan adanya badai salju terburuk yang melanda provinsi bagian tengah dan selatan China. Pada pekan lalu, keempat perusahaan penyedia daya meliputi China’s State Power Investment Corp, China Datang Corp, China Huaneng Group, dan China Huadian Corp meminta pemerintah untuk meningkatkan pasokan batu bara guna memenuhi permintaan di tengah kondisi cuaca dingin. Harga batu bara telah melonjak lebih dari 10% pada tahun Anjing Tanah ini, memperpanjang reli selama beberapa bulan terakhir. Selain itu, ada lonjakan permintaan dari perusahaan produsen listrik di China untuk memenuhi kebutuhan saat cuaca dingin. “Reli harga didorong oleh cuaca badai salju di seluruh negeri yang telah memblokir jalan raya dan transportasi kereta api di beberapa tempat, sehingga mendorong permintaan untuk [alat] pemanas,” kata Xu Bo, analis di Haitong Futures. Menurut Bo, saat ini pasar cukup kesulitan jika harus mengurangi pasokan batu bara global dalam waktu yang singkat, kendati pemerintah Beijing terus berupaya untuk beralih dari batu bara ke gas alam sebagai bagian dari memerangi polusi udara. Pasalnya, Negeri Panda masih berada pada kondisi cuaca dingin yang membutuhkan lebih banyak batu bara sebagai bahan bakar untuk pemanas. Sumber : Bloomberg BAC JUGA : Saham Apple Melemah, Wall Street Meluncur ke Zona Merah Kontak Perkasa Futures PT kontak Perkasa Futures | Berikut ini laporan Live pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS dari pasar spot yang diperbarui perkembangannya sejak pembukaan sampai dengan penutupan pasar hari ini, Senin (29/1/2018). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,13% atau 17 poin di level Rp13.306 per dolar AS pada akhir perdagangan hari Jumat (26/1/2018). Jumat pagi mata uang garuda juga dibuka dengan pelemahan 0,08% atau 11 poin di posisi Rp13.300 setelah pada perdagangan Kamis (25/1/2018) berakhir menguat 0,19% atau 15 poin di Rp13.289. Sepanjang perdagangan Jumat rupiah bergerak di kisaran Rp13.293 – Rp13.319 per dolar AS. Sementara itu, pergerakan mata uang lainnya di Asia cenderung bervariasi, dengan yen Jepang membukukan penguatan paling tajam mencapai 0,41%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,4%. Di sisi lain, won Korea Selatan membukukan pelemahan terbesar terhadap dolar AS yang mencapai 0,51%, diikuti rupiah dan dolar Taiwan yang turun 0,08%. Bagaimana pergerakan kurs hari ini. ikuti laporannya di Bisnis.com. BACA JUGA : Produksi Penuh, Bijih Besi Dihantui Bearish PT kontak Perkasa Futures PT Kontak Perkasa - Harga minyak mentah menghapus penguatan saat dolar ASrebound menyusul komentar Presiden Donald Trump bahwa pada akhirnya dia menginginkan greenback yang lebih kuat. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret ditutup melemah 0,2% atau 0,10 poin ke level US$65,51 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat menguat 1,6% ke US$66,66 selama sesi perdagangan Kamis (25/1/2018). Total volume yang diperdagangkan mencapai 33% lebih tinggi dari rata-rata perdagangan 100 hari. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret turun 0,11 poin ke level US$70,42 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan US$4,91 lebih mahal dibanding WTI. Dalam wawancara dengan CNBC saat tiba di World Economic Forum di Davos, Swiss, Trump menginginkan dolar yang kuat dan mengatakan komentar sebelumnya oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin keluar dari konteks. “Momentum penguatan dolar AS telah mendorong harga minyak mentah turun, namun kemungkinan akan menjadi fenomena sementara," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research, seperti dikutip Bloomberg. Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, ditutup menguat 0,31% atau 0,28 poin ke level 89,486 setelah sempat melemah hingga level 88,438. BACA JUGA :
PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa Balikpapan | Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/1/2018), tertekan oleh pelemahan dolar yang menyeret sebagian besar indeks ke wilayah negatif. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,5% atau 2,02 poin ke level 400,79 setelah bergerak pada kisaran 400,79 – 403,23. Adapun indeks DAX Jerman dan FTSE 100 Inggris masing-masing melemah 0,9% dan 0,9%. Dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga tahun terakhir setelah menteri keuangan AS mengatakan bahwa dia menyambut baik pelemahan mata uang dan karena investor khawatir dengan agenda proteksionisme Presiden AS Donald Trump. Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,99% atau 0,896 ke level 89,228. Pelemahan dolar AS membuat euro dan poundsterling menguat, sehingga menekan emiten-emiten di Eropa yang berorientasi terhadap ekspor serta emiten dengan pendapatan dalam dolar. "Ini terasa seperti hari dimana dolar menyerah," kata Pierre Martin dari Saxo Bank, seperti dikutip Reuters. Terlepas dari penurunan pada hari Rabu, indeks Stoxx tetap mendekati level tertinggi sejak Agustus 2015. Investor telah terpikat ke saham Eropa menyusul pemulihan ekonomi kawasan ini dan ekspektasi pertumbuhan pendapatan yang berlanjut. Sebuah survei pada hari Rabu menunjukkan bahwa bisnis zona euro memiliki awal yang jauh lebih baik di 2018 daripada yang diharapkan, meningkatkan aktivitas pada tingkat tercepat sejak pertengahan tahun 2006. Sektor utilitas melemah tertekan saham Suez SA setelah merivisi target laba tahun 2017 karena tambahan beban biaya di Spanyol dan keputusan perusahaan untuk menutup kontrak di Maroko dan India. Saham Suez merosot 16,77% Bank of America Merrill Lynch menurunkan peringkat Suez menjadi "underperform" dari "netral". "Kami pikir Suez dapat mulai membalikkan nasibnya pasca 2018 dengan secara agresif meningkatkan pemotongan biaya dan mendorong pertumbuhan organik," ungkap analis Bank of America Merill Lynch. BACA JUGA :
PT Kontak Perkasa Balikpapan Kontak Perkasa Futures | Sejumlah analis memprediksi pergerakan IHSG masih kokoh dan berpotensi tembus level baru di 6.700. Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi lanjutkan penguatan pasca tembus level 6.600 kemarin. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 2,,07% di level 6.635,334 pada 23 Januari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.569,830 dan 6.504,326. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.668,086 dan 6.700,838. Berdasarkan indikator daily, MACD masih berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menguat di area overbought atau area jenuh beli. Terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.668 dan 6.701," tulisnya dalam riset. Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di level 6.538 - 6.671 hari ini. Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan Capital inflow tercatat secara Ytd sudah diatas 4 triliun. Hal ini, menurutnya, menunjukkan dalam pergerakan nya IHSG hingga saat ini penguatan juga ditunjang oleh adanya capital inflow, sehingga hal ini dapat dijadikan salah satu faktor yang mendorong menguatnya IHSG hingga saat ini. Selain daripada itu, kondisi harga komoditas yang masih cenderung kuat dan kondisi perekonomian yang cukup stabil juga turut menopang kenaikan IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset. 10:14 WIBPukul 10.04 WIB: IHSG Turun 0,25% ke 6.618,84 Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,25% atau 16,49 poin ke level 6.618,84 pada perdagangan pagi ini, Rabu (24/1/2018). 10:13 WIBPukul 09.05 WIB: Dibuka Positif, IHSG Berbalik Turun 0,16% Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan turun 0,16% atau 10,91 poin ke level 6.624,43 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2018). 09:00 WIBPukul 08.55 WIB: IHSG Dibuka Naik 0,01% di 6.635,76 Membuka perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2018), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 0,01% atau 0,42 poin di level 6.635,76. SIMAK JUGA : KURS RUPIAH 24 JANUARI: Pukul 10.04 WIB Spot Menguat 11 Poin BACA JUGA :
Kontak Perkasa Futures PT Kontak Perkasa Futures | Mega Capital Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif cenderung melemah terbatas, dalam perdagangan hari ini. Tim analis Mega Capital Sekuritas menyebutkan IHSG Menembus 6.500. IHSG kembali mencatat rekor tertingginya, dengan ditutup menguat 0,15% atau 9.63 poin di level 6.500. Lima indeks sektoral berakhir di zona hijau didorong sektor tambang (+2.54%), disusul sektor agri (+1.28%). Empat indeks sektoral lainnya bergerak melemah, dipimpin sektor aneka industri (-0.98%) dan industri dasar (-0.94%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp288.65 miliar. Mayoritas bursa saham di Asia Tenggara bergerak menguat (indeks FTSE Malay KLCI +0.24%, indeks PSEi Filipina +0.39%, indeks FTSE Straits Time Singapura +0.4%), kecuali indeks SE Thailand yang turun 0.06%. Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 rebound dengan ditutup naik masing-masing 0.12% dan 0.03%. Sementara itu, indeks Kospi turun 0.72%, dan di China indeks Hang Seng ditutup menguat 0.43%, dan indeks Shanghai Composite menguat 0.39%. Sebagian besar saham di Asia mengabaikan isu government shutdown di AS karena optimisme terkait pertumbuhan ekonomi dan perluasan laba yang mendorong banyak indeks saham ke level tertinggi sepanjang masa minggu lalu. Sejalan dengan IHSG, indeks saham acuan Wall Street menguat dan menembus rekor tertinggi menyusul kesepakatan oleh senator AS untuk mengakhiri government shutdown. Indeks DJIA naik 0.55%, indeks S&P 500 naik 0.81%, dan indeks Nasdaq naik 0.98%. Perundang-undangan untuk memperbarui dana federal kepada pemerintah telah melewati rintangan prosedural di Senat dan diharapkan segera melalui tahap pemungutan suara di Senat dan DPR, yang memungkinkan pemerintah untuk membuka kembali pemerintahan hingga 8 Februari. Selain itu data Reuters menunjukkan pertumbuhan pendapatan emiten diperkirakan mencapai 12.4% untuk Q1-2018, dari 55 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangannya, 80% diantaranya telah melampaui ekspektasi, jauh di atas level rata-rata selama empat kuartal terakhir yang mencapai 72%. BACA JUGA : Saudi-Rusia Isyaratkan Kesepakatan Berlanjut, Brent Menguat • HRTA Proyeksikan Penjualan Emas Naik 20% • WSKT Akan Terbitkan Obligasi • Anak Usaha MYRX Berencana IPO Saham • ARNA Fokus Perbesar Pangsa Domestik • CKRA Targetkan Konstruksi Smelter Selesai 2020 • Borneo Olah Sarana Sukses IPO 28.57% Saham 7:02:00:PM IHSG 6500.529 (0.15%) Nikkei 23816.33 (0.03%) Hangseng 32393.41 (0.43%) FTSE 100 7715.44 (-0.2%) Xetra Dax 13463.69 (0.22%) Dow Jones 26214.6 (0.55%) Nasdaq 7408.032 (0.98%) S&P 500 2832.97 (0.81%) Pagi ini bursa regional menguat, IHSG fluktuatif melemah terbatas (6,470 - 6,530) Oil Price (Brent) USD/barel 69.03 (0.61%) Oil Price (WTI) USD/barel 63.57 (0.41%) Gold Price USD/Ounce 1333.92 (0%) Nickel-LME (US$/ton) 12723.5 (0.35%) Tin-LME (US$/ton) 20855 (0.8%) CPO Malaysia (RM/ton) 2465 (1.23%) Coal EUR (US$/ton) 93.25 (-0.37%) Coal NWC (US$/ton) 99.2 (0.1%) Exchange Rate (Rp/US$) 13348 (0%) Telkom (TLK) 4175 Trading Ideas (disclaimer): Spec.Buy: ADRO, TP 2,380-2,420, SL 2,240 S o S: BBTN, BF 3,550-3,470, BB 3,720 Spec.Buy: SSIA, TP 560-570, SL 510 S o S: MEDC, BF 1,210-1,160, BB 1,340 Spec.Buy: BMTR, TP 695-710, SL 640 SIMAK JUGA :
PT Kontak Perkasa | Di saat pemerintah China memangkas output baja, Rusia sebagai produsen baja terbesar kelima di dunia justru memanfaatkan keuntungan dengan meningkatkan produksinya. Berdasarkan data Reuters, pembuat baja Rusia meningkatkan produksinya pada 2017. Kondisi itu di tengah kenaikan harga karena pasokan susut dan pertumbuhan permintaan setelah mengalami penurunan selama dua tahun. Dua perusahaan produksi baja NLMK/Novolipetsk baja dan Evraz Group SA pada pekan ini melaporkanoutput pada 2017 naik 3% dengan rivalnya Severstal melaporkan produksinya yang hanya stabil. Kemajuan tersebut terjadi karena ekonomi Rusia mulai pulih, sementara produsen global teratas China mengekangoutput dalam upaya mengatasi polusi udara di kawasan Beijing. Hal itu menunjukkan fenomena bahwa hembusan udara segar tidak hanya didapat oleh Beijing, tetapi juga oleh Negeri Beruang Merah. “China mundur dan mengurangi perannya di pasar global. Hal itu telah menciptakan peluang besar bagi perusaan baja Rusia,” kata Senior Analis Societe Generale SA Sergey Donskoy. Donskoy menuturkan bahwa pihaknya tidak terkejut jika beberapa waktu ke depan, perusahaan baja Rusia akan menunjukkan pertumbuhan lebih lanjut seiring dengan peluang yang ada tersebut. Kendati demikian, Kirill Chuyko dari lembaga riset BCS mengatakan bahwa sumber keuntungan Rusia tersebut akan segera berakhir. Pasalnya, kemungkinan terjadi perubahan arah kebijakan China pada pertengahan 2018 dan pertumbuhan baja global. “Harga baja kemungkinan akan turun 25% dengan harga batu bara kokas mendapat pukulan yang lebih besar lagi,” lanjutnya. Sumber : Reuters BACA JUGA : Banyak Pengaruh, Harga Minyak Mentah Dunia Turun Tipis
PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa Balikpapan | Pergerakan tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan Kamis (18/1/2018), saat pelemahan pada sektor-sektor yang sensitif dengan suku bunga mengimbangi penguatan saham teknologi.Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,37% atau 97,84 poin di level 26.017,81, indeks S&P 500 turun 0,16% atau 4,53 poin di 2.798,03, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melandai 0,03% atau 2,23 poin di level 7.296,05. Sektor utilitas dan real estat masing-masing turun 0,6% dan 1%. Kedua sektor ini turun setelah imbal hasil Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 10 bulan. Sahm Boeing Co turun 3,1%, di samping General Electric Co yang turun 3,3%. Kedua saham tersebut menjadi penekan terbesar terhadap Dow Jones, yang merosot hanya sehari setelah ditutup di atas 26.000 untuk pertama kalinya. Kedua saham itu juga berkontribusi terhadap penurunan sebesar 0,6% pada sektor industri. “Kita akan terus melihat tarik ulur antara seberapa cepat ekonomi tumbuh dan seberapa cepat tingkat suku bunga naik,” kata Kate Warne, pakar strategi investasi di Edward Jones di St. Louis. “Kemungkinan hal itu akan menyebabkan volatilitas yang lebih tinggi pada tahun 2018 dibanding yang kita lihat pada tahun 2017,” tambahnya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/1/2018). Pada saat yang sama, investor tetap memcermati laporan laba perusahaan, mengingat kenaikan pada valuasi saham. “Ada banyak antusiasme tentang reformasi perpajakan yang akan dilakukan, apa yang akan terjadi dari repatriasi. Hari ini, hanya ada sedikit konsolidasi setelah kenaikan yang kuat,” kata Michael O'Rourke, pakar strategi pasar di Jones Trading di Greenwich, Connecticut. Saham Bank of New York Mellon Corp. turun 4,4% dan menjadi penekan terbesar kedua terhadap indeks S&P. Saham Alcoa Corp. merosot 7% setelah laba produsen aluminium tersebut meleset dari prediksi para analis. BACA JUGA : Indeks Stoxx Europe 600 Berakhir Naik 0,2% . PT Kontak Perkasa Balikpapan |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|