PT KONTAK PERKASA - Pasar Asia jatuh dipicu memburuknya pandemi Virus Corona (Covid-19) di Jepang. Investor juga mencermati kondisi suram di Bursa Amerika Serikat (AS).
Melansir laman CNN, Rabu (1/4/2020), indeks Nikkei 225 Jepang (N225) merosot 1,7 persen, Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) turun sekitar 1 persen dan Shanghai Composite (SHCOMP) China turun 0,3 persen. "Pasar saham bereaksi terhadap kemungkinan peningkatan durasi dan luasnya langkahlockdown akibat Virus Corona di Amerika Serikat dan di tempat lain, yang menunjuk pada potensi pukulan yang lebih dalam dan jangka panjang terhadap kegiatan ekonomi daripada yang diantisipasi bahkan seminggu yang lalu," ujar Ahli Strategi di AxiCorp, Stephen Innes dalam sebuah catatan. Sebelumnya di Bursa AS, saham berjangka turun setelah Dow menutup kuartal terburuk pertama dalam sejarah. Indeks kehilangan 23,2 persen selama tiga bulan pertama tahun ini. Indeks Futures Dow (INDU) merosot 252 poin, atau sekitar 1,2 persen, selama perdagangan. Indeks S&P 500 (SPX) futures turun mendekati 1,2 persen dan Nasdaq (COMP) futures turun sekitar 0,9 persen. Virus Corona telah menyebabkan volatilitas besar-besaran di pasar keuangan dalam beberapa pekan terakhir karena virus menyebar dan menyebabkan langkah lockdown di sebagian besar negara di dunia. Maret menjadi bulan terburuk bagi Dow dan S&P 500 sejak Oktober 2008. Bahkan untuk Nasdaq adalah bulan terburuk sejak November 2008. Kondisi ini juga menghancurkan industri minyak. Harga minyak AS anjlok 54 persen selama sebulan. Di Amerika Serikat, wabah coronavirus diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Presiden Donald Trump pada hari Selasa memperingatkan bangsa itu untuk bersiap menghadapi "dua minggu yang sangat sangat sulit. Dihadapkan dengan kemungkinan kematian 100 ribu hingga 200 ribu kematian akibat virus koronavirus. Dia kemudian memperpanjang pedoman penjajakan sosial secara nasional hingga 30 April. Dia semula berharap agar sebagian besar negara kembali bekerja pada hari Paskah. Meski demikian, ada beberapa tanda positif di pasar keuangan.Beberapa perusahaan besar China yang berada di Wall Street mengakhiri harga saham lebih tinggi, bahkan ketika pasar AS jatuh. Ini tanda bahwa investor mungkin percaya jika ekonomi dan bisnis China pulih dari dampak coronavirus. Saham Alibaba (BABA) ditutup naik 0,4 persen, Baidu (BIDU) berakhir hampir 1,9 persen lebih tinggi dan Tencent Music Entertainment Group (TME) naik 3,9 persen. BACA JUGA : Harga Emas Antam Turun Rp 13 Ribu per Gram PT KONTAK PERKASA
0 Comments
KONTAK PERKASA FUTURES - Saat sejumlah negara terdampak SARS sekitar tujuh belas tahun lalu, kebijakan kerja dari rumah (work from home) menjadi konsep yang tidak dapat diterapkan. Banyak kendala yang menghambat, seperti bandwidth terbatas serta teknologi pada waktu itu belum secanggih seperti sekarang.
Keamanan siber, seperti di lingkungan kerja, masih berfokus pada melindungi aktivitas-aktivitas yang dikerjakan dari desktop, sementara kesadaran untuk membangun perlindungan pada smartphone dan tablet baru memasyarakat sekira lima tahun kemudian. Ada banyak sekali cara untuk mengakses jaringan saat kita work frome home kala Covid-19 menerpa. Remote office sudah jamak dan mobile office telah menjadi kenyataaan. Ketersediaan bandwidth juga sudah sangat mencukupi, dan keamanan siber kini menerapkan teknologi kecerdasan buatan atau (Artificial Intelligence/AI), serta sejumlah teknologi canggih masa kini. Selain untuk melindungi kesehatan, keselamatan, dan keamanan para pekerja, kebijakan work from home juga diharapkan efektif dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis yang mereka jalankan. Namun, menurut Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Surung Sinamo, perusahaan juga perlu memastikan adanya penerapan kebijakan serupa untuk infrastruktur TI, dan menghindari diterapkannya pendekatan-pendekatan yang selalu berubah-ubah. "Pemilik perusahaan atau pihak manajemen perlu menerapkan kebijakan Bring Your Own Device (BYOD) beserta panduannya secara ketat bagi staf yang hendak menggunakan perangkat milik pribadi untuk mengakses sistem dan jaringan perusahaan yang ada di kantor," ujar Surung melalui keterangannya, Selasa (31/3/2020). Sehubungan dengan kebijakan ini, seluruh perangkat yang digunakan staf atau karyawan untuk memilih BYOD--smartphone, tablet, laptop, dll--harus mendapatkan otorisasi dari divisi TI perusahaan, sebelum diizinkan untuk melakukan koneksi dengan jaringan perusahaan. Tetapi, ketika staf dizinkan untuk bekerja dari rumah untuk mendukung keberlanjutan bisnis, kebijakan ini ternyata memunculkan kendala lainnya yang tak kalah serius, terkait dengan keamanan siber. "Bayangkan apabila karyawan-karyawan tersebut bekerja dari rumah dan melakukan akses terhadap data-data penting dan rahasia yang tersimpan di dalam jaringan perusahaan dengan menggunakan perangkat pribadi yang juga digunakan bersama-sama oleh keluarganya," tutur Surung. Ia menilai, rendahnya tingkat kesadaran karyawan ini berpotensi untuk dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber. Jika terjadi, maka akan membawa risiko tinggi bagi keamanan perusahaan. Nah, berikut adalah 5 tips agar kerja dari rumah menjadi makin aman dan terhindar dari aksi jahat hacker. 1. Perangkat yang Digunakan Karyawan hanya boleh menggunakan perangkat yang telah diotorisasi dan diizinkan oleh perusahaan untuk melakukan akses ke jaringan perusahaan untuk keperluan pekerjaan. 2. Edukasi Perusahaan hendaknya secara teratur memberikan penegasan kepada setiap karyawan tentang pentingnya kedisplinan dalam menerapkan standar keamanan siber ketika bekerja di rumah. Ini juga menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk menyusun materi tentang keamanan siber bagi para karyawannya agar dibagikan pula kepada anggota keluarganya guna mendorong dan menanamkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber. 3. Training Terlepas dari mana karyawan melakuan akses ke jaringan, penyelenggaraan up-to-date trainingdan serangkaian tes untuk mengukur tingkat pengetahuan karyawan terhadap keamanan siber adalah sangat penting untuk dilakukan. Untuk hasil yang lebih baik, perusahaan bisa mengaitkan training dan tes dengan hal-hal yang relevan, seperti bagaimana bekerja dari rumah secara aman dan bagaimana menghindari jebakan-jebakan yang bisa membuka peluang terjadinya ancaman dan serangan. 4. Firewalls Dianjurkan untuk menginstal solusi-solusi keamanan siber generasi masa depan. Sebab, solusi-solusi tersebut telah didesain untuk menjawab kebutuhan bekerja secara remote dan memungkinkan jika di kemudian hari terjadi penambahan kebijakan-kebijakan baru berbasisfirewall. Ini memberikan peluang bagi karyawan untuk mengakses data-data sensitif secara aman dari belahan dunia manapun karyawan berada. 5. Cloud Karyawan hanya boleh menggunakan layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi berbasis di cloudyang sudah mendapatkan persetujuan dari atasan atau manajemen yang punya otoritas dan diakses melalui jaringan perusahaan. (Isk/Why) BACA JUGA : Miliarder Ini Ungkap 3 Rahasia Membuat Jualan Laku Keras KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara pada Senin, 30 Maret 2020, pada pukul 10:20:48 waktu JATS. Penghentian sementara dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5 persen.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024 / BEI / 03-2020 tanggal 10 Maret 2020 tentang Perubahan Pedoman Kelanjutan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.Sudah ada 117 negara yang terpapar virus corona (COFID-19) hal tersebut juga turut menyebabkan beberapa negara lock down serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia anjlok. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim bukan hanya Indonesia melainkan pasar keuangan global pun ikut mengalami kegoncangan. "Sekarang ini pasar keuangan di seluruh dunia mengalami kegoncangan, kepanikan," kata Jokowi di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang-Banten, Jumat (13/3). Dia menjelaskan pemerintah tidak bisa melawan kepanikan tersebut. Tetapi pemerintah dan otoritas keuangan akan selalu memantau serta membuat kebijakan yang cepat. "OJK sudah memberikan relaksasi dan kelonggaran, policynya cepat, BI juga berikan relaksasi dan kelongggaran, pemerintah memberikan relaksasi dan kelonggaran pajak dan memberikan insentif-insentif," ungkap Jokowi. Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan, turun 245,77 poin atau 5,02 persen ke 4.649,96. Penurunan itu membuat trading halt atau pemberhentian sementara perdagangan. Dari 428 saham yang diperdagangkan, 33 di antaranya menguat, 333 melemah dan 62 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 114.475 kali dengan nilai transaksi Rp2,29 triliun dan 2,95 miliar lembar saham diperjualbelikan. BACA JUGA : Ikuti Gerak Saham di Asia, IHSG Dibuka Anjlok 166,44 Poin PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Pasar saham di Asia melonjak setelah Dow Jones Industrial Average menguat mencapai posisi lonjakan 3 hari terbesar sejak 1931. Bursa Korea Selatan memimpin kenaikan di antara pasar utama di Asia.
Indeks Kospi naik 3,14 persen, sementara indeks Kosdaq naik 4,29 persen. Di Jepang, Nikkei 22 melonjak 2,07 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix naik 2,5 persen. Adapun di pasar saham Australia naik lebih tinggi, dengan S&P/ASX 200 naik sekitar 0,3 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,6 persen lebih tinggi. Melansir laman CNBC, Jumat (27/3/2020), rencananya data industri China pada Februari akan dirilis pada hari ini. Rilis data dapat menjadi petunjuk tentang dampak ekonomi dari Virus Corona terhadap China, tempat penyakit ini pertama kali dilaporkan. Sementara di Amerika Serikat, indeks Dow melejit 1.351,62 poin ditutup menjadi 22.552,17, membatasi lonjakan tiga hari terbesar sejak 1931. Indeks S&P 500 juga membukukan kemenangan beruntun dalam tiga hari, dengan naik 6,2 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.630,07. Nasdaq Composite naik 5,6 persen menjadi 7.797,5. Senat AS dengan suara bulat mengeluarkan paket bantuan bersejarah senilai USD 2 triliun. Namun, klaim tunjangan pengangguran di AS telah melonjak menjadi 3,28 juta pada minggu lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja. Ini merupakan rekor baru. Namun, angka itu masih lebih rendah dari perkiraan paling mengerikan di Wall Street. Indeks dolar AS, berakhir pada posisi 99,395 setelah jatuh dari level di atas 100 kemarin. Yen Jepang diperdagangkan pada 109,18 melawan dolar setelah menguat dari level di atas 110 kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada posisi 0,6068 setelah melihat level di bawah 0,58 pada awal minggu perdagangan. BACA JUGA : Wall Street Kembali Menguat di Tengah Laporan Pengangguran Cetak Rekor KONTAK PERKASA FUTURES kontak-perkasaf.com/ KONTAK PERKASA FUTURES - Gerak saham-saham di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Hal ini seiring upaya para pelaku pasar mengantisipasi persetujuan paket stimulus besar-besaran Amerika Serikat (AS) untuk menopang ekonomi dari dampak virus corona yang menyebar cepat.Dikutip dari Antara, Kamis (26/3/2020), Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 495,64 poin atau 2,39 persen, menjadi ditutup di 21.200,55 poin. Indeks S&P 500 naik 28,23 poin atau 1,15 persen, menjadi berakhir pada 2.475,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 33,56 poin atau 0,45 persen, menjadi 7.384,30 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor industri melonjak 5,29 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara sektor jasa komunikasi turun 1,59 persen, mewakili kelompok berkinerja terburuk. Senat AS diperkirakan akan menyetujui paket stimulus dua triliun dolar AS pada Rabu malam waktu setempat, untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus corona, setelah berhari-hari negosiasi yang keras antara Partai Republik dan Demokrat. Para pemimpin Gedung Putih dan Senat mencapai kesepakatan pada Rabu pagi mengenai paket stimulus besar-besaran, yang bertujuan melindungi ekonomi dari dampak yang berkembang dari wabah virus corona. Jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat mencapai 60 ribu pada pukul 14.30 Waktu Bagian Timur AS pada Rabu (19.30 GMT), menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins. Pergerakan pasar pada Rabu mengikuti reli bersejarah di sesi sebelumnya, dengan indeks 30-saham melonjak lebih dari 2.100 poin, atau lebih dari 11 persen, membukukan kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 1933. BACA JUGA : Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 924 Ribu per Gram KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus bergerak melemah selama masa pandemi virus Corona Covid-19. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, rupiah ditutup 16.575 per dolar AS dari 15.975 per dolar AS pada sesi pembukaan.Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, bukan tak mungkin rupiah dalam waktu dekat bisa menyentuh angka 17.000 per dolar AS. Menangkal potensi buruk tersebut, ia menyarankan pemerintah melakukan lockdown di sejumlah wilayah yang merah akibat virus Corona.
"Mengisolasi wilayah yang benar-benar terjangkit wabah virus Corona. Ada kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, stimulus untuk kesehatan digelontorkan," imbuh dia melalui pesan tertulis, Selasa (24/3/2020). Ibrahim menganggap, keterpurukan rupiah ini salah satunya disebabkan oleh sikap pemerintah yang telat dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19. Oleh karenanya, lockdown dirasanya merupakan langkah terbaik untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia secara jangka panjang. "Perlu (lockdown). Secara jangka pendek memang menghancurkan ekonomi, tapi secara jangka panjang bagus untuk ekonomi," seru dia. Dia pun tak mengelak jika pasar keuangan termasuk rupiah akan kaget melihat sikap pemerintah yang menutup diri secara tiba-tiba. Namun, situasi itu disebutnya hanya sementara saja. "Kalau panik pasti ada saat lockdown, tapi seterusnya akan biasa saja," ujar Ibrahim. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sudah mengucurkan dana sekitar Rp300 triliun sepanjang tahun ini dalam intervensi pasar guna menguatkan nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS, yang terjadi akibat pandemi global virus corona atau COVID-19. Gubernur BI Perry Warjiyo dalam telekonferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, mengatakan intervensi nilai tukar rupiah dilakukan di pasar spot, kemudian di pasar sekunder untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing, dan intervensi di pasar Domestik NDF "Kami terus melakukan injeksi likuidtas baik rupiah dan valas, untuk injeksi likuditas kami laporkan tahun ini sudah injeksi rupiah hampir Rp 300 triliun," kata Perry dikutip dari Antara, pada Jumat 20 Maret 2020. Injeksi likuiditas itu antara lain dengan pembelian SBN di pasar sekunder mencapai Rp163 triliun, yang telah dilepas investor asing. Kemudian, BI mengubah Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah atau batas pencadangan kas bank mencapai Rp51 triliun sejak awal tahun. Selain itu, BI juga melonggarkan lagi GWM rupiah dengan tambahan likuiditas mencapai Rp23 triliun dan GWM valas dengan nilai suntikan dana 3,2 miliar dolar AS. Perry mengatakan langkah ini dilakukan karena aliran modal asing (capital outflow) yang keluar dari Indonesia terus meningkat akibat tekanan ekonomi global. Dari Januari hingga Kamis (19/3) kemarin, arus modal keluar mencapai Rp105,1 triliun secara neto. Selain intervensi pasar, BI juga mendorong agar dunia usaha termasuk para eksportir turut membantu menjaga nilai tukar rupiah, dengan tidak menahan dolar AS. Eksportir dapat melepas dolar AS ke pasar sehingga memberikan pasokan dolar AS di pasar valuta asing. “Oleh karena itu dalam konteks ini Presiden Joko Widodo memberikan arahan supaya seluruh potensi suplai yang ada di dalam negeri dimobilisasi termasuk para eksportir yang selama ini menahan dolarnya, agar juga memberikan suplai kepada pasar valas,” ujarnya. BACA JUGA : Jokowi Beri Insentif Tenaga Medis, Dananya dari Mana? PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas pada perdagangan awal pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.760.Pada pembukaan perdagangan Senin (23/3/2020) pukul 09.00, IHSG langsung terjun bebas dengan turun 146,15 poin atau 3,49 persen ke posisi 4.048,84.
Adapun indeks saham LQ45 turun 5,42 persen ke posisi 590,77. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah. Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.194,94 dan terendah 4.037,69. Sebanyak 173 saham melemah, kemudian 28 saham menguat dan 50 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 13.313 kali dengan volume perdagangan 158,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 213,8 miliar. Investor asing beli bersih saham Rp 41,51 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 16.480. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. pelemahan dipimpin sektor infrastruktur yang turun 5,29 persen. Disusul sektor barang konsumsi yang terjun 5,05 persen dan sektor aneka industri melemah 4,79 persen. Saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG terjun diantaranya ISSP yang turun 7 persen ke Rp 93 per lembar saham, INDY melemah 7 persen ke Rp 452 per lembar saham dan BTPS turun 7 persen ke Rp 2.260 per lembar saham. Saham yang menguat antara lain MYTX naik 19,23 persen ke Rp 62 per saham, KBLM naik 17,54 persen ke Rp 268 per saham dan KAEF naik 15,67 persen ke Rp 770 per saham. BACA JUGA : Tak Lagi Cetak Rekor, Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 861 Ribu per Gram PT KONTAK PERKASA PT KONTAK PERKASA FUTURES - Kementerian BUMN memastikan sebagian alat deteksi Virus Corona atau Rapid Test yang diimpor PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tiba hari ini. Ini bagian dari 500 ribu rapid test yang diimpor BUMN dari China.Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan datangnya Covid Test ini akan membantu pemerintah meningkatkan kecepatan dalam mendeteksi Virus Corona.
"Rapid Test mulai hari ini masuk. Ini akan masuk secara bertahap setiap harinya," kata Arya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Tiba di Indonesia, PT RNI akan mendistribusikan alat deteksi COVID-19 ini ke seluruh Rumah Sakit (RS) rujukan yang sudah ditunjuk oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona ini. "Jadi RNI yang akan distribusikan. Tidak hanya RS punya BUMN tapi ke semua RS rujukan pemerintah," tegas dia. Arya mengaku, alat test yang diimpor dari China ini sudah memenuhi standar internasional dari World Health Organization (WHO). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi dan agroindustri, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah melakukan kerjasama dengan China untuk mendatangkan alat pendeteksi virus Corona atau rapid test Covid-19. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, rapid test tersebut akan segera diproduksi. Nantinya, deteksi gejala awal infeksi Corona bisa muncul hanya dalam beberapa belas menit hingga 3 jam saja. "Nanti tes Corona ini bisa keluar dari rapid test hanya beberapa belas menit hingga 3 jam maksimal. Kita sudah pesan 500 ribu," kata Arya dalam teleconferens di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Lebih lanjut, pihaknya saat ini masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan terkait hal ini. Adapun izin sudah diajukan pada 10 Maret 2020 kemarin. Untuk kisaran harga, Arya menyatakan belum mendapat rinciannya. Yang jelas, jika alat rapid test ini sesegera mungkin didatangkan, maka permasalahan penyebaran virus Corona selama ini akan teratasi. Tanpa alat ini, tes deteksi virus Corona bisa memakan waktu hingga 2 hari. "Ini memang bukan memberi diagnosa akhir, tapi untuk mencari kepastian gejala awal. Kalau memang ada gejala bisa langsung ke lab dokter," ujar Arya. BACA JUGA : Cetak Rekor, Harga Minyak Dunia Melesat 23,8 Persen Dalam Sehari PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah selama masa penyebaran virus corona atau Covid-19. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 17 MAret 2020 juga sempat melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) akibat indeks memerah -5 persen.Menyikapi situasi ini, sejumlah analis saham menyarankan pemerintah untuk mengeluarkan stimulus fiskal jilid berikutnya guna membangkitkan pasar modal Indonesia.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, hampir seluruh bursa di kawasan Asia dan Eropa mengalami penurunan yang dalam sehingga memberikan efek domino ekonomi yang negatif bagi pergerakan IHSG. Sementara itu, ia melanjutkan, para pelaku pasar menantikan gebrakan pemerintah dalam rangka mengeluarkan berbagai stimulus untuk mendorong perekonomian nasional, termasuk pada rupiah yang nilai tukarnya terus merosot. "Musti ada stimulus pemerintah dalam menggerakkan perekonomian. Stimulus fiskal. Terus intervensi BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," ujar Nafan kepada Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (19/3/2020). Senada, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, stimulus jilid ketiga bisa bantu bursa saham di Indonesia menguat. Namun, ia mempertanyakan langkah Bank Indonesia (BI) yang diramal akan memangkas suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2020, Rabu besok. "Bank Indonesia kan katanya mau nurunin suku bunga lagi di RDG besok. Padahal yang ditunggu masyarakat dan pelaku saham tuh stimulus," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com. Ibrahim menilai, pemangkasan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate guna memitigasi dampak virus corona merupakan sebuah upaya yang sudah terlambat. "Indonesia sekarang sedang berjuang, telat. Yang lain sudah mengantisipasi, sementara Indonesia baru berjuang," cibir dia. BACA JUGA : Wall Street Kembali Terbakar, Dow Jones Anjlok 1.300 Poin PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Saat ini kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seperti roller coaster yang selalu memberikan kejutan-kejutan setiap harinya. Hal itu juga disampaikan oleh Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, yang mengatakan bahwa IHSG masih bertahan di zona negatif.Lalu, bagaimana jika Anda ingin tetap investasi dalam suasana IHSG yang saat ini jeblok?
Analis Nafan merekomendasikan agar memilih saham-saham yang sifatnya Blue Chip, yakni saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan memiliki aset yang besar serta perusahaannya dikenal luas oleh masyarakat, seperti BBCA BBCA (kode saham Bank BCA), dan BBRI (Kode saham Bank BRI). “Saham perbankan BBRI dan BBCA merupakan dua bank yang trennya positif dari tahun ke tahun. So far ini penguatan dari sektor perbankan pun lebih didominasi sama BBCA dan BBRI kalau saya akui, berarti untuk sementara ini kedua sektor pun bisa digantikan oleh pelaku pasar, kecuali sektor-sektor lain yang mengalami koreksi yang signifikan, misalnya disektor kontruksi,” kata Nafan kepada Liputan6.com, Rabu (18/3/2020). Kemudian, saham-saham yang harus Anda hindari untuk berinvestasi, yang memiliki ciri-ciri berikut ini, yakni pergerakan harga sahamnya stagnan di level 50, lalu emiten sahamnya tidak menyampaikan laporan keuangan secara berkala atau rutin, atau yang menyalahi aturan Bursa maupun otoritas. Selain itu, jika Anda berinvestasi pada saham ciri-ciri saham yang berisiko, maka Anda akan mendapatkan risiko capital loss, yakni suatu kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Serta risiko likuidasi, apabila emiten (perusahaan) saham dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau dibubarkan, jika perusahaan masih memiliki sisa penjualan kekayaan, maka Anda akan mendapatkannya. Apabila tidak ada sisa, maka Anda tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut “Kalau emitenya tidak menerapkan GCG (good corporate governance) dengan efektif pun sebaiknya dihindari, kalau menurut saya. Saya rasa investor tahu lah mana yang emiten-emiten mana yang harus dihindari, itu segitu saya serahkan ke pelaku investor,” pungkasnya. BACA JUGA : Harga Emas Antam Melonjak Rp 25 Ribu per Gram KONTAK PERKASA FUTURES |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|