PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN : Emas bulls menemukan 2018 menawarkan banyak alasan untuk menjadi ceria.
Bullion membukukan kenaikan kuartalan ketiga, sebuah prestasi yang tidak terlihat sejak 2011, dan kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa mendekati yang tertinggi dalam setengah dekade. Permintaan Haven juga bisa mendapatkan dorongan dengan hawk kebijakan-asing di Ascendant di Washington. Spot bullion stabil pada $ 1,324.23 per ons, naik 1,7 persen kuartal ini, menyusul kenaikan serupa dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Kenaikan terjadi bahkan ketika Federal Reserve telah menarik pemicu secara konsisten pada tingkat bunga AS dan meskipun Rabu turun paling tajam sejak Juli. Baca: PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN : Wall Street ditutup lebih rendah di sesi berbatu pada kerugian Amazon Kualitas tempat berlindung emas telah kembali fokus tahun ini karena pemerintahan Presiden Donald Trump mengambil serangkaian pertarungan perdagangan dengan teman dan musuh, dan investor resah tentang goyangan pasar ekuitas yang dimulai di Wall Street dan bergema di seluruh dunia. Pada saat yang sama, meskipun ketegangan geopolitik dengan Korea Utara mungkin berkurang, Trump memilih John Bolton sebagai penasihat keamanan nasionalnya yang baru telah mendorong spekulasi garis keras yang potensial terhadap Iran. "Para pejabat baru membawa sikap yang jauh lebih hawkish pada urusan luar negeri," kata Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd dalam sebuah catatan pada hari Kamis, mengacu pada Bolton serta pilihan Trump dari Direktur CIA Mike Pompeo untuk mengepalai Departemen Luar Negeri. "Sementara dampak yang jelas akan meningkatkan pembelian safe haven di emas, kami melihat meningkatnya risiko geopolitik yang meningkatkan kekhawatiran masalah sisi suplai di pasar minyak juga." PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN
0 Comments
PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN - Analis memperkirakan IHSG akan mampu lanjutkan penguatan dan bertahan di zona hijau dalam sesi dagang hari ini, Rabu (28/03).
Binaartha Sekuritas mengestimasi pergerakan IHSG hari ini akan lanjutkan penguatan pasca ditutup di zona hijau dalam sesi dagang kemarin, Selasa (27/03). Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.173,873 dan 6.138,395. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada 6.259,563 dan 6.309,776. Berdasarkan indikator daily, MACD berada di area negatif. Namun, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Pergerakan indeks sudah menyentul level maksimum pada area gap di level 6.253. "Dengan demikian, IHSG berpotensi menuju ke area support pada level 6.174 hingga 6.138," tulis risetnya. Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG saat ini masih terus berusaha untuk dapat kembali naik, di tengah tekanan yang terjadi. Namun menurut Vice President Research Department William Surya Wijaya dengan kondisi akhir pekan yang pendek ditambah jelang pergantian bulan, maka penantian terhadap rilis data perekonomian awal bulan terlihat akan dapat kembali memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi menguat di level 6.081 - 6.288," demikian tulis risetnya. Simak laju IHSG secara live di Bisnis.com hari ini BACA : Harga Minyak WTI Perpanjang Pelemahan PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN KONTAK PERKASA FUTURES - Emiten peritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. siap menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II pada 2018 senilai Rp1 triliun.Dalam keterbukaan informasi, Senin (26/3/2018), dana obligasi yang diperoleh sebanyak 60% akan digunakan untuk pelunasan obligasi berkelanjutan I tahap II 2016 senilai Rp600 miliar. Lalu sisanya, akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Bank Central Asia Tbk..
Emisi obligasi ini akan jatuh tempo pada 12 April 2021. Emisi obligasi meraih peringkat PT Fitch Ratings Indonesia dengan peringkat AA- (double A minus). Peritel yang dikenal dengan brand Alfamart tersebut memberikan bunga obligasi sebesar 7,5% per tahun. Target dana dari penerbitan obligasi berkelanjutan emiten bersandi saham AMRT ini senilai Rp3 triliun. Pada tahun lalu, AMRT telah menerbitkan emisi tersebut senilai Rp1 triliun, sisa emisi yang belum diterbitkan setelah dikurangi rencana penerbitan ini menjadi Rp1 triliun. Emiten peritel ini pun menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pada akhir tahun lalu, Sumber Alfaria Trijaya mencatatkan pertumbuhan pendapatan 9,5% sepanjang 2017 menjadi Rp61,46 triliun. BACA JUGA : Indeks Stoxx Europe 600 Tertekan Isu Rusia Sementara itu, beban pokok pendapatan pada sepanjang 2017 mencapai Rp49,46 triliun, tumbuh 9,35% year on year dari posisi Rp45,23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba kotor Sumber Alfaria Trijaya mencapai Rp12 triliun, tumbuh 10,39% yoy. Sementara itu, beban penjualan dan administrasi emiten bersandi saham AMRT per 2017 senilai Rp10,34 triliun, naik 15,7% secara tahunan dan beban umum dan administrasi naik 6,1% menjadi Rp1,2 triliun per akhir 2017. Selain itu, beban keuangan AMRT pun naik hingga 23% menjadi Rp646,93 miliar per akhir 2017, dari posisi Rp525,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan biaya dan beban tersebut membuat laba AMRT tertekan. Dalam laporan keuangan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT senilai Rp300,27 miliar, turun 50% dari posisi Rp601,58 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada tahun ini, AMRT mengalokasikan belanja modal senilai Rp2,3 triliun untuk menambah sebanyak 800 gerai baru Alfamart pada tahun ini. Pada tahun 2017, AMRT telah membuka 1.111 gerai baru. Sepanjang 2017, AMRT membuka 941 gerai langsung oleh Alfamart dan sebanyak 170 gerai baru menggunakan skema waralaba. Info Loker klik Disini Gabung lah bersama kami KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Analis menilai tren penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terjadi sejak bulan lalu bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan pembelian sejumlah saham. Sebagai informasi, aksi profit taking membuat kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) terkontraksi 6,18% selama sebulan terakhir menuju level 6.210,69 pada penutupan perdagangan pekan silam. Berdasarkan data Bloomberg, lima emiten yang terkontraksi dan dampak paling besar terhadap IHSG adalah PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Dalam sebulan terakhir, lima emiten blue chip di atas masing-masing telah terkontraksi 13,74%, 8,73%, 9,06%, 6,67% dan 5,6%. Sementara itu, lima saham emiten lapis dua yang kini menorehkan kinerja positif terhadap IHSG adalah PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) masing-masing naik 16,67%, 13,67%, 31,33%, 35,73% dan 15,56%. PT KONTAKPERKASA FUTURES Research analyst Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, penurunan IHSG sejalan dengan aksi profit taking dari investor pasar modal. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Februari 2018 tercatat US$0,12 miliar, turun dari US$0,76 miliar pada Januari 2018. Secara kumulatif Januari-Februari 2018, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit 0,87 miliar dolar AS. Selain defisit neraca perdagangan, kata Robertus, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mendekati Rp13.700 hingga Rp13.800 per dolar, menjadi alasan yang sangat jelas bagi investor untuk merealisasikan keuntungan. Menurutnya, penurunan ini hanya akan sementara saja, mengingat akan ada aktivitas pembagian dividen pada April 2018. Dia mengharapkan, aksi tebar-tebar dividen tersebut bisa menjadi penopang saham-saham emiten yang sempat menurun. Dia mengungkapkan, saham-saham yang sudah turun cukup dalam seperti perbankan dan pertambangan, khususnya yang masuk dalam indeks LQ45, bisa dijadikan pilihan untuk berinvestasi kembali. Baginya, BBNI, BMRI, PTBA, BUMI dan ADRO bisa dijadikan pilihan untuk dibeli kembali. Untuk investor yang berencana berinvestasi jangka panjang, kata Robertus, bisa membeli saham bank yang telah turun cukup dalam. Terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengungkapkan, pasar saat ini memang cenderung fluktuatif, karena pengaruh global yang sebagian mengalami penurunan. Menurutnya, hal itu terjadi karena rencana AS yang ingin menaikan kembali suku bunga Fed Funds Rate (FFR). Sebelumnya, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,5% hingga 1,75%. Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral Amerika Jerome Powell juga berencana akan menaikkan hingga dua kali FFR. Kendati begitu, Samsul mengatakan, bahwa fundamental ekonomi Indonesia cenderung cukup bagus. Dia mengatakan, ketidakpastian di Amerika Serikat juga akan berpengaruh pada keputusan investor dalam berinvestasi. "Mungkin mereka hold dulu. Insyaallah dengan fundamental yang cukup baik, saya kira mereka akan tetap di Indonesia," tutur Samsul. BACA JUGA : Indosurya Sekuritas: IHSG Masih Terkonsolidasi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Kamis (22/3/2018), menyusul langkah Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif impor dari China hingga US$60 miliar. Langkah ini mendorong kekhawatiran mengenai dampaknya pada ekonomi global serta memicu penurunan persentase terbesar di tiga besar indeks Wall Street sejak memasuki wilayah koreksi enam pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 724,42 poin atau 2,93% ke 23.957,89, sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 68,24 poin atau 2,52% ke 2.643,69, dan Nasdaq Composite turun 2,43% ke 7.166,68. Dilansir Reuters, Trump menandatangani memorandum kepresidenan yang akan menargetkan impor China setelah periode konsultasi. China akan memiliki ruang untuk menanggapi, mengurangi risiko aksi balasan dari Beijing. Namun setelah indeks pulih dari posisi terendah sebelumnya, tekanan jual kembali melanda Wall Street menjelang penutupan karena investor khawatir atas skala potensi tarif impor tersebut dan kemungkinan dampaknya pada perdagangan global. "Ada terlalu banyak sentimen negatif saat ini. Mungkin itu akan naik kereta luncur untuk sesaat. Saya tidak melihat apa pun yang akan meyakinkan orang-orang bahwa semuanya baik-baik saja,” kata John Carey, manajer portofolio di Amundi Pioneer Asset Management, seperti dikutip Reuters. Industri besar merosot. Produsen pesawat Boeing Co kehilangan 5,2%, Caterpillar Inc turun 5,7% dan 3M Co kehilangan 4,7%. Ketiganya merupakan hambatan terbesar pada indeks Dow Jones Industrial Average. Adapun sektor industri S&P jatuh 3,28%. Pelemahan ini menandai penurunan persentase harian terbesar untuk masing-masing indeks utama sejak 8 Februari, ketika Dow dan S&P mencatat koreksi pasar dari level tertinggi 26 Januari. BACA JUGA : KURS RUPIAH 23 MARET: Spot Terkerek Kebijakan BI Rate KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Binaartha Sekuritas memprediksi adanya potensi penguatan namun terbatas, pada pergerakan indeks saham hari ini, Kamis (22/03). Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.276,910 dan 6.240,988. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.331,910 dan 6.350,988. Berdasarkan indikator daily, MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI menuju ke area netral. Terlihat pola white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan namun terbatas, pada pergerakan indeks saham. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. *BBTN, Daily (3690) (RoE: 13.98%; PER: 12.69x; PBV: 1.77x; Beta: 1.5):* Saat ini, harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3630 - 3700, dengan target harga secara bertahap di level 3740, 3850 dan 3990. Support: 3590. *BRPT, Daily (2390) (RoE: 5.91%; PER: 20.71x; PBV: 1.22x; Beta: 1.7):* Saat ini, terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2360 - 2400, dengan target harga secara bertahap di level 2450, 2550, 2610, 2660 dan 2870. Support: 2360 & 2290. *GIAA, Daily (298) (RoE: -39.60%; PER: -1.93x; PBV: 0.76x; Beta: 0.06):* Saat ini, harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger. Sementara itu, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 294 - 300, dengan target harga secara bertahap di level 306, 310, 314, 328, 344 dan 358. Support: 280. *PPRO, Daily (180) (RoE: 8.89%; PER: 25.10x; PBV: 2.23x; Beta: N/A):* Sebelumnya, terlihat pola bullish matching low candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 178 – 182, dengan target harga secara bertahap secara bertahap di level 186 dan 192. Support: 174. BACA JUGA : KURS RUPIAH 22 MARET: Spot Tertekan Kenaikan Suku Bunga The Fed *SMGR, Daily (10250) (RoE: 6.62%; PER: 30.54x; PBV: 2.03x; Beta: 1.39):* Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat sebelumnya pola bullish pin bar candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 10100 – 10300 dengan target harga secara bertahap di level 10675, 11100, 12100 dan 13075. Support: 10100 & 9875. *WIKA, Daily (1750) (RoE: 6.82%; PER: 13.10x; PBV: 1.07x; Beta: 1.7):* Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada area level 1700 – 1760 , dengan target harga secara bertahap di level 1850, 1950, 2070, 2360 dan 2650. Support: 1630. Tag : IHSG KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN - IHSG diperkirakan masih dalam tren melanjutkan pelemahan pada hari ini, Rabu 21 Maret 2018 dengan rentang pergerakan pada kisaran 6.200--6.250. Analis Samuel Sekuritas, M. Makky Dandytra menjelaskan meski sudah turun di bawah 6,232 yang merupakan batas wajar, secara teknikal IHSG masih dalam proses Bottoming pada rentang 6.200 – 6.250 untuk mengawali kenaikan menuju 6,450 sebagai Tech. Rebound IHSG tampaknya memang akan Downtrend dengan ancaman menuju 6.000an setelah gagal naik di atas 6.450 (Tech. Rebound sekaligus menjadi Pullback paska Breakdown 6.450). Ada harapan Uptrend bila nanti IHSG berhasil Breakout 6.450 meski peluangnya masih sangat kecil. Untuk hari ini, Tech. Analyst menyukai menyukai saham MAPI, MYOR dan Buy on Weakness untuk AKRA dan BEST. Day Trading Recommendation Buy : MAPI, MYOR, ASII dan ADRO Sell : AKRA dan BEST > MAPI dan MYOR naik dalam Uptrend > ASII dan ADRO naik sebagai Tech. Rebound dan masih Downtrend > AKRA turun sebagai Tech. Correction sebagai bagian dari awal Uptrend > BEST turun sebagai bagian dari Bullish Continuation dan masih Uptrend (Disclaimer on) BACA JUGA : Cadangan Minyak AS Turun Tak Terduga, WTI Lanjutkan Penguatan PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN PT KONTAK PERKASA - Pergerakan bursa saham hari ini menurut para analis diproyeksi cendetung variatif. Reliance Sekuritas memprediksi IHSG masih akan dalam tekanan hingga bergerak ke zona 6.200an. Analis Lanjar Nafi mengatakan IHSG kembali bergerak tertekan menguji support secara teknikal. Indikasi bergerak melemah hingga 6.200 cukup kuat melihat target pelemahan double top yang hampir tercapai. Meskipun demikian harapan rebound jangka pendek tersignal pada indikator Stochastic dan RSI yang mulai terlihat bergerak reversal signal. sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed mencoba menguat dengan range pergerakan 6250-6342. Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, BBNI, BBRI, EXCL, HRUM, INDF, JSMR, WSKT, BIPI, MEDC, UNVR. Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak rebound hari ini. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.271,670 dan 6.253,768. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.313,563 dan 6.337,554. Berdasarkan indikator daily, MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold. Sebelumnya masih terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG berpotensi menuju ke area resistance pada level 6.314 hingga 6.338," tulis risetnya. Simak laju IHSG secara live hari ini di Bisnis.com baca juga : Perdagangan Bijih Besi Masih di Zona Lemah PT KONTAK PERKASA PT Kontak Perkasa Futures | Para analis memprediksi indeks akan berusaha merangkak lepas dari zona merah dalam perdagangan hari ini, Senin (19/03).Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, IHSG berpotensi rebound menuju ke area resistance pada level 6.344 hingga 6.383, Menurutnya, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.251,198 dan 6.197,443. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.343,748 dan 6.382,543. Berdasarkan indikator daily, MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold. Saat ini, terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham. Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan IHSG cenderung menuju pelemahan hingga ke level 6.200. Dia mengatakan IHSG bergerak tertekan secara teknikal menghampiri target pelemahan dari pola double top di kisaran level 6.200. Candlestick membentuk pola hammer setelah shadow low yang terbentuk cukup panjang seakan mampu rebound menahan tekanan jual. Indikator Stochastic dan RSI pun berada pada level jenuh jual dengan indikasi kuat reversal. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat diawal pekan dengan rentan pergerakan 6.280-6.375," tulis risetnya. Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ASII, ASRI, BBRI, BSDE, HRUM, ICBP, JPFA, TINS, ADHI. Simak pergerakan laju IHSG secara live di Bisnis.com hari ini BACA JUGA : IHSG Bergerak di Level 6.231-6.402 PT Kontak Perkasa Futures KONTAK PERKASA FUTURES - Setelah pada Jumat pekan lalu pergerakan imbal hasil surat utang negara atau SUN ditutup bervariasi karena ada dua sentimen berbeda, MNC Sekuritas memperkirakan hal yang sama masih akan terjadi hari ini, Senin (16/4/2018).
Di satu sisi, adanya kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Moody's menjadi katalis positif. Namun, di sisi lain imbal hasil surat utang global masih dalam tren meningkat, merespons FOMC minutes. Ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika semakin tinggi. I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak bervariasi pada awal perdagangan di tengah pelaku pasar menantikan data neraca perdagangan yang akan rilis pada hari ini. "Adapun harga SUN kami perkirakan akan cenderung mengalami kenaikan harga di tengah nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan serta imbal hasil surat utang global mengalami penurunan," tulisnya dalam riset harian, Senin (16/4/2018). Sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072, dan FR0075. Adapun, FOMC Minutes menunjukkan bahwa anggotanya melihat adanya kenaikan GDP dan inflasi akan membuka peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 hingga 9 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1 hingga 4 tahun) naik berkisar antara 1 hingga 8 bps dengan harga turun hingga sebesar 20 bps. Adapun secara teknikal, harga SUN masih bergerak di area konsoldiasi dengan perubahan yang masih sideways. BACA JUGA : LIVE KURS RUPIAH 16 APRIL: Spot Dibuka Melemah 8 Poin di 13.763 KONTAK PERKASA FUTURES |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|