KONTAK PERKASA FUTURES - 2018 menjadi salah satu tahun terberat bagi saham-saham di bursa saham Hong Kong, di tengah tekanan sejumlah sentimen mulai dari perang perdagangan AS-China, aksi jual saham teknologi global, dan kenaikan suku bunga.
Indeks Hang Seng diperkirakan mengakhiri tahun dengan pelemahan 14%, terburuk sejak 2011, dengan saham teknologi dan proksi perang perdagangan WH Group Ltd. di antara saham paling banyak dilepas investor.’ Sementara itu, saham Tencent Holdings Ltd. berada di jalur untuk kerugian tahunan tertajam dalam catatan, sementara produsen obat juga bergabung dengan daftar emiten dengan kinerja terburuk setelah aksi jual baru-baru ini. Pada hari perdagangan terakhir di 2018, Senin (31/12), indeks Hang Seng hanya akan diperdagangkan hingga tengah hari. Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng menguat 1,12% pada pukul 09.09 WIB. WH Group memimpin kenaikan setelah Presiden AS Donald Trump memuji kemajuan besar dalam pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping. Pasar saham Hong Kong yang likuid rentan terhadap perubahan sentimen. Kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, dengan sentimen terbaru dari PMI sektor manufaktur China, ditambah dengan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, telah menyeret semua sektor indeks Hang Seng ke zona negatif tahun ini. KONTAK PERKASA FUTURES
0 Comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sektor aneka industri mampu mempimpin sejumlah sektor menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di wilayah positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (28/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik tipis 0,09% atau 5,38 poin ke level 6.196,02 pada pukul 09.32 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,16% atau 9,65 poin di posisi 6.200,30. Empat dari sembilan sektor menopang kenaikannya, dipimpin sektor aneka industri dan infrastruktur yang masing-masing naik 0,86% dan 0,65%. Lima sektor lainnya bergerak di zona merah, dipimpin sektor industri dasar yang turun 0,40%. Pergerakan IHSG lanjut naik lebih tinggi 0,11% atau 6,77 poin ke level 6.197,42 pada pukul 09.51 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.191,61 – 6.208,82. Sektor aneka industri yang menguat 0,93% memimpin penguatan lima sektor di zona hijau, disusul infrastruktur yang naik 0,67%. Sektor pertanian yang sebelumnya terseret memerah mampu beringsut ke zona hijau. Di sisi lain, empat sektor tersisa masih bergerak di zona merah, dipimpin perdagangan (-0,22%) dan tambang (-0,17%). Sebanyak 177 saham bergerak menguat, 129 saham bergerak melemah, dan 316 saham stagnan dari 622 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham ASII (+0,91%), TLKM (+0,80%), BMRI (+0,69%), TPIA (+1,34%), dan TOWR (+3,70%) menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG pada pukul 09.51 WIB. Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.51 WIB Sektor Perubahan Aneka industri +0,93% Infrastruktur +0,67% Pertanian +0,29% Finansial +0,21% Properti +0,03% Perdagangan -0,22% Tambang -0,17% Industri dasar -0,17% Konsumer -0,10% Sumber: Bloomberg baca juga : Aksi Window Dressing Topang IHSG Menguat Pagi Ini PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Harga batu bara tak mampu banyak bergerak pada perdagangan Rabu (26/12/2018), satu hari pascalibur Natal.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Desember 2018 ditutup stagnan di level US$101 per metrik ton, tak beranjak dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur Natal, Senin (24/12), harga batu bara Newcastle kontrak Desember berakhir turun 0,69% atau 0,70 poin. Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 lanjut melemah 0,56% atau 0,50 poin dan ditutup di level 88 pada perdagangan Rabu, pelemahan hari keenam berturut-turut. Harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange juga terus turun dan berakhir melemah 0,75% atau 4,2 poin di level 555,4 yuan per metrik ton pada perdagangan Rabu. “Para pedagang mencari petunjuk terhadap arah pasar setelah penurunan harga yang tajam bulan ini,” terang China Coal Resource, seperti dikutip Bloomberg. “Konsumsi dan perubahan persediaan batu bara akan menjadi fokus di tengah serangan cuaca yang dingin pekan ini.” Berbanding terbalik dengan batu bara, harga minyak mentah rebound tajam pada perdagangan Rabu (26/12) menyusul rebound pada pasar saham AS dan Rusia yang mengisyaratkan OPEC dan mitra-mitranya bersedia untuk bertemu dan membantu mengelola pasar minyak. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari ditutup menguat 8,7% atau 3,69 poin di level US$46,22 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 6% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun minyak Brent untuk kontrak Februari berakhir menguat 4 poin di level US$54,47 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London setelah sebelumnya turun ke level US$ 49,93, pertama kalinya di bawah US$50 per barel sejak Juli 2017. Dilansir Bloomberg, WTI menguat di tengah tipisnya volume perdagangan pascaliburan, menyusul penguatan pertama pada pasar saham dalam lima hari, setelah Gedung Putih memberikan jaminan bahwa posisi Gubernur Federal Reserve Jerome Powell aman. Presiden Donald Trump juga menyatakan kepercayaannya terhadap ekonomi AS. Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pasar akan lebih stabil pada paruh pertama 2019 dan mengisyaratkan kerjasama antara OPEC dan sekutunya dalam mendukung pasar. “Sentimen yang lebih menenangkan ada di sini. Sebagian aksi jual itu berlebihan. Peluang pertemuan lain oleh OPEC dan sekutunya adalah mengirim sinyal ke pasar bahwa mereka akan melakukan apa pun yang diperlukan," kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group, seperti dikutip Bloomberg. Pergerakan harga batu bara kontrak Desember 2018 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 26 Desember 101,00 (+0,00%) 24 Desember 101,00 (-0,69%) 21 Desember 101,70 (+0,05%) Sumber: Bloomberg baca juga : WTI Cetak Penguatan Terbesar dalam Dua Tahun Terakhir PT KONTAK PERKASA PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berita terkait ekpansi emiten migas pada 2019 serta rencana penerbitan obligasi oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menjadi sorotan media nasional, Rabu (26/12/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional: Emiten Migas Memacu Ekspansi. Sejumlah emiten minyak dan gas bakal menggenjot ekspansi pada 2019, baik di sektor hulu maupun hilir, serta bisnis di luar sektor migas. (Bisnis Indonesia) TBIG Tetap Andalkan Bond. Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. berencana menerbitkan obligasi sebagai salah satu opsi pendanaan pada tahun depan. (Bisnis Indonesia) Minat MTN Diproyeksi Memudar di 2019. Pesona surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) diprediksi memudar pada tahun depan seiring dengan dibatasinya penggunaan instrumen tersebut oleh Otoritas Jasa Keuangan. (Bisnis Indonesia) Garuda Kaji Konversi Utang Sriwijaya Jadi Saham. PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) bersama penasihat keuangan tengah mengkaji opsi konversi utang Sriwijaya Air menjadi saham. Hasil kajian tersebut akan diajukan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara. (Investor Daily) Menakar Peluang UNTR Tahun Depan. PT United Tractors Tbk. menargetkan penjualan alat berat sebanyak 4.900 unit pada 2019. Proyeksi ini naik 2% ketimbang target penjualan alat berat pada tahun ini yang sebanyak 4.800 unit. (Kontan) BACA JUGA : Kurs Rupiah Turun 55 Poin pada Pukul 08.55 WIB PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA FUTURES - Reliance Sekuritas megindikasikan IHSG bergerak menguat terbatas dengan support resistance 6.133-6.210.Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TKIM, KLBF, ASII, ADRO, PTBA.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi namum masih kuat diatas MA5 dan MA20. Indikasi pergerakan masih cukup positif pada trend peguatan menguji target upper bollinger bands. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area middel oscillator menahan pergerakan yang lebih optimis. Dalam perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,46% atau 28,22 poin ke level 6.147,88 setelah sempat melemah hingga sepersen mengiringi pelemehan mayoritas bursa saham di Asia. Sesuai Ekspektasi Bank Indonesia menahan suku bunga 7 days Repo dilevel 6% mampu menjadi dorongan positif pada pergerakan ekuitas sehingga memangkas kerugian hingga mampu ditutup hanya melemah setengah persen. Keputusan ini merupakan upaya BI untuk memastikan stabilitas ekonomi dan untuk mempersempit defisit akun saat ini. BI pun memperkirakan pertumbuhan kredit masih mencapai double digit dan pertumbuhan ekonomi yang lebih sedikit optimis pada median 5.1% di tahun depan. Meskipun demikian investor asing masih tercatat net sell Rp450.66 Miliar. Rupiah ditutup melemah 0.23% kelevel Rp14.473 per USD. BACA JUGA : Indosurya Sekuritas: Jelang Libur Panjang, IHSG Mengust PT KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat menguji level resistance dengan range 6.138-6.210.Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WTON, JPFA, MAIN, KLBF, BBRI, BBTN, BMRI.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG secara teknikal sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Dia menyebutkan IHSG mengkonfirmasi pergerakan bullish counter attack yang telah menyentuh MA200 dan pada pergerakan hari ini berhasil break out MA5 sehingga kembali menguji level 6.200. Indikator Stochastic dan RSI terlihat berfluktuatif pada area middle oscillator. Dalam perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat optimis 1,55% atau 94,23 poin ke level 6.176,09 setelah sebelumnya mengalami aksi jual pasca rilis data neraca perdagangan dengan pertumbuhan eksport yang negatif. Sektor Konsumer (+2.82%) dan Industri Dasar (+2.69%) memimpin penguatan dengan Saham HMSP (+4.66%), UNVR (+2.39%) dan CPIN (+5.97%) menjadi kontributor penguatan Indeks. Rupiah menguat 0,43% kelevel Rp14.439 per USD menjadi trigger optimisme investor pada perdagangan hari ini menjelang pertemuan FOMC di AS yang mengarah pada kenaikan suku bunga the Fed. Meskipun demikian Investor asing masih tercatat net sell Rp376.91 miliar. BACA JUGA : Binaartha Sekuritas: Penguatan IHSG Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini PT KONTAK PERKASA PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara melanjutkan pelemahannya ke zona merah pada akhir perdagangan Selasa (18/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Februari 2019 ditutup melemah 0,39% atau 0,40 poin di level US$101,85 per metrik ton. Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari kedua setelah ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,58% atau 6 poin ke level US$102,25 per metrik ton pada perdagangan Senin (17/12). Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Naret ditutup berbalik melemah 1,17% atau 1,05 poin ke level 2019 terus menguat 0,17% atau 0,15 poin dan ditutup di level US$89 per metrik ton, mentakhiripenguatan lima hari berturut-turut. Sejalan dengan harga batu bara Newcastle, harga minyak mentah anjlok pada perdagangan Selasa, akibat tertekan keresahan ekonomi dan lonjakan pasokan mulai dari Amerika Serikat (AS) hingga Rusia. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2019 berakhir terperosok US$3,64 di level US$46,24 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendahnya sejak 30 Agustus 2017. Total volume yang diperdagangkan pada Selasa sekitar 23% di atas rata-rata 100 hari. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Februari 2019 ditutup terjerembab US$3,35 di level US$56,26 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,66 terhadap WTI untuk bulan yang sama. Dilansir dari Bloomberg, kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi bergolak ketika Presiden China Xi Jinping terkesan kembali melancarkan pernyataan keras terhadap Presiden AS Donald Trump dan investor AS bersiap mendengar kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan kebijakan The Fed yang berakhir Rabu (19/12) waktu setempat. Dalam pidatonya di Beijing pada Selasa (18/12), Presiden Xi Jinping mengatakan tidak ada pihak yang bisa mendikte arah pembangunan ekonomi China. Xi berjanji untuk terus maju dengan reformasi ekonomi. Akan tetapi dia menegaskan bahwa Beijing tidak akan menyimpang dari sistem satu partai atau menerima perintah dari negara lain. Pernyataan itu tampaknya merujuk ke Amerika Serikat. Xi menegaskan China tidak akan menebar ancaman bagi negara manapun, tetapi juga tidak mau dipermainkan. Harga minyak mentah AS lanjut turun 31 sen setelah penutupan menyusul kabar laporan oleh American Petroleum Institute (API) mengenai peningkatan stok minyak mentah AS sebesar 3,45 juta barel pekan lalu. “Sentimennya negatif, ini adalah perdagangan bervolume rendah dan kita tidak mendengar kabar baik apa pun,” kata Ashley Petersen, analis minyak terkemuka di Stratas Advisors, New York, seperti diberitakan Bloomberg. Sebelumnya, laporan pemerintah AS pada Senin (17/12) memproyeksikan lonjakan produksi minyak shale, sehingga menambah kekhawatiran tentang pasokan minyak. Di Moskow, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan produksi minyak telah meningkat, meskipun negara itu sedang mempersiapkan untuk melaksanakan pembatasan output agar sesuai dengan kesepakatan OPEC+. Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle Tanggal US$/MT 18 Desember 101,85 (-0,39%) 17 Desember 102,25 (-0,58%) 14 Desember 102,85 (+0,34%) 13 Desember 102,50 (+0,49%) Sumber: Bloomberg BACA JUGA : Pasar Obligasi Domestik Masih Berpotensi Menguat PT KONTAK PERKASA FUTURES KONTAK PERKASA FUTURES - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi mencoba bertahan diatas support MA20 dengan support resistance 6.070-6.140.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati.menurut analisa mereka diantaranya TBLA, LSIP, SIMP, KLBF, LPPF, BSDE. Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG melemah menutup gap setelah mengkonfirmasi pola tweezers top tepat pada upper bollinger bands. Pelemahan IHSG secara teknikal cukup wajar menutup gap dan menuji MA20. Indikasi masih cenderung negatif jika IHSG break out support MA20 dikisaran level 6.076. Indikator stochastic dan RSI bergerak negatif. Dalam perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 1,30% atau 80,54 poin ke level 6.089,30 menjadi yang terdapat di Asia setelah sebelumnya sempat kuat bertahan menjadi yang terkuat disaat mayoritas indeks saham di Asia mengalami aksi jual akhir pekan. Investor asing pun tercatat net sell Rp405,61 Miliar rupiah setelah rupiah sempat menembus level Rp14.600 sebelum di Intervensi Bank Indonesia. Rilis data pertumbuhan export dan import YoY yang jauh dibawah ekspektasi cukup membuat shock pada rupiah dan ekuitas tentunya. Export YoY release -3,28% dari 3,59% pada periode sebelumnya dikarenakan turunnya kinerja manufaktur dan export minyak gas Sedangkan Import stabil tetap tumbuh 11,68% yang dipicu oleh kenaikan import bahan baku. Sehingga Posisi neraca perdagangan kembali defisit yang melebar ke level -$2.05 Miliar yang merupakan defisit neraca perdagangan terdalam sejak 5 thn terakhir. BACA JUGA : IHSG Masih Dalam Tekanan, Simak Rekomendasi Sahamnya KONTAK PERKASA FUTURES PT KONTAK PERKASA - Berikut laporan Live kurs rupiah terhadap dolar AS yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai penutupan perdagangan pasar spot hari ini, Senin (17/12/2018).
Nilai tukar rupiah telah melemah sekitar 7,57% sepanjang tahun ini (year-to-date) terhadap dolar AS hingga akhir perdagangan 14 Desember. Bandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu ketika nilai tukar rupiah tercatat ‘hanya’ melemah 0,76% terhadap dolar AS. Apakah pada sisa tahun ini rupiah do mengikis pelemahannya. Ikuti laporan pergerakan kurs Bisnis.com. 09:04 WIB Pukul 8.56 WIB: Spot Melemah 42 Poin Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 42 poin atau 0,29% ke level Rp14.623 per dolar AS. Rupiah terpantau melemah paling tajam di antara mata uang lainnya di Asia, disusul oleh won Korea Selatan yang melemah 0,11% pada pukul 8.58 WIB. 08:20 WIB Pukul 8.00 WIB: Spot Dibuka Melemah 22 Poin Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 22 poin atau 0,15% ke level Rp14.603 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat hanya 0,003 poin ke level 97,446 pada pukul 08.04 WIB. Sebelumnya, indeks dolar dibuka melemah 0,01% atau 0,013 poin ke levfel 97,430, setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu (14/12), indeks dolar ditutup menguat 0,39% atau 0,379 poin ke level 97,443. BACA JUGA : IHSG Dibuka Melemah ke 6.163 PT KONTAK PERKASA KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Eropa jatuh pada Kamis (13/12/2108), karena kekhawatiran tentang pertumbuhan zona euro dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, mengimbangi prospek meredanya perang dagang AS-China.
Indeks acuan Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,17% atau 0,58 poin ke level 349,42, sedangkan bursa Jerman dan Perancis melemah setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas perkiraan pertumbuhannya. Saham Inggris berfluktuasi karena investor mencerna nasib Perdana Menteri Theresa May yang masih bertahan dari tantangan kepemimpinan. Indeks FTSE 100 berakhir turun 0,04%. Sementara kemenangan May meningkatkan peluang soft Brexit, hasil dari kesepakatan akhir masih jauh dari kepastian dan kemungkinan tertunda di hingga tahun depan, memperpanjang ketidakpastian pasar yang telah menekan saham tahun ini. Di Frankfurt, ECB secara resmi mengakhiri skema pembelian aset pascakrisisnya yang tetapi mengisyaratkan akan butuh waktu sebelum menerapkan pengetatan kebijakan menyusul pertumbuhan yang lebih lambat, perang dagang yang membayangi, potensi untuk ketegangan Brexit, dan anggaran di Italia dan Prancis. "Penguatan awal di Wall Street memudar, sementara di Eropa suasana yang lebih positif di awal perdagangan telah digantikan oleh pandangan yang lebih hati-hati," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar di IG, seperti dikutip Reuters. "Sementara (Gubernur ECB Mario) Draghi berat mengatakan bahwa stimulus 'signifikan' masih diperlukan, kurangnya rincian berarti bahwa dampak positif dari komentar ini berumur pendek,” lanjutnya. Indeks DAX Jerman, yang telah menguat pekan ini oleh optimisme bahwa Washington dan Beijing dapat mencapai kesepakatan atas perdagangan, berbalik lebih rendah dan ditutup melemah 0,04%, sementara indeks CAC Prancis melemah 0,3%. BACA JUGA : SQMI Rights Issue Rp4,71 Triliun Awal 2019 KONTAK PERKASA FUTURES |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|