KONTAK PERKASA FUTURES - Lima puluh tahun berlalu, setelah NASA mengirimkan tiga astronautnya ke Bulan pada 20 Juli 1969 melalui misi Apollo 11, delapan tahun setelah Presiden Amerika Serikat kala itu, John F. Kennedy, mengumumkan ambisi besarnya.
Setelah itu, lima kru misi lainnya pun sukses menapaki kaki mereka lewat Apollo 17, mendarat pada Desember 1972. Setelahnya, NASA seolah memilih untuk istirahat dahulu dari perjalanan panjang pencapaian terbesar umat manusia. Manusia. sejak saat itu, belum pernah kembali ke tetangga terdekat Bumi tersebut, meskipun banyak wahana dan robot yang dikirim ke Bulan untuk meneliti atau sekedar menjelajah, berharap menemukan sesuatu yang baru. Sesungguhnya, NASA telah membangun beberapa proyek berawak sejak Apollo berakhir, termasuk Constellation Program pada pertengahan 2000-an. Namun tidak satupun dari program-program tersebut yang mampu menempuh jarak jauh di antariksa. Jadi, mengapa NASA bisa cepat memproses seluruh misi Apollo, sedangkan sekarang tidak? Apa yang membedakan Apollo dengan misi sekarang? Alasannya sederhana, sebab waktu itu Amerika Serikat sedang berlomba-lomba dengan Uni Soviet untuk merajai ruang angkasa, biasa disebut "Cold War Space Race." "Itu adalah pertempuran dengan cara lain, memang seperti itu kenyataannya benar-benar demikian," ujar Roger Launius, yang menjabat sebagai kepala sejarawan NASA dari 1990 hingga 2002 dan menulis buku "Apollo's Legacy" (Smithsonian Books, 2019). "Kita belum memilikinya lagi sejak itu (Apollo)," lanjutnya, seperti dikutip dari Space.com pada Senin (22/7/2019). Uni Soviet menembakkan beberapa salvo pertama dalam perang proksi ini. Negara yang sekarang dikenal sebagai Rusia tersebut meluncurkan satelit pertamanya, Sputnik 1, pada Oktober 1957 dan menempatkan manusia pertama di angkasa luar, Yuri Gagarin, pada April 1961. Pertunjukan itu mungkin membuat para pejabat Amerika Serikat khawatir, yang menginginkan kemenangan besar mereka sendiri. Putar otak, akhirnya mereka memutuskan untuk mengirim orang ke Bulan, dengan maksud menggeser posisi Soviet sebagai idola dunia di bidang kedirgantaraan. BACA JUGA : Hebat, Jakarta Masuk 50 Kota Terbaik bagi Wanita untuk jadi Pengusaha KONTAK PERKASA FUTURES
0 Comments
Leave a Reply. |
Official WebsitePT Kontakperkasa FuturesProfil perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawas Perdagangan Hubungi Kami PT Kontak Perkasa Futures Archives
November 2020
Categories
|